Para misionaris Protestan ini, yang bekerja di bawah arahan seorang Yahudi yang pindah ke Kristen bernama Henry Aaron Stern, mengubah banyak komunitas Beta Israel menjadi Kristen
Tetapi hal itu memprovokasi tanggapan yang kuat dari Yahudi Eropa.
Akibatnya, beberapa rabi Eropa menyatakan bahwa mereka mengakui keyahudian komunitas Beta Israel.
Akhirnya, pada tahun 1868, organisasi Alliance Israelite Universelle memutuskan untuk mengirim Orientalis Yahudi-Prancis Joseph Halevy ke Etiopia untuk mempelajari kondisi orang-orang Yahudi di sana.
Sekembalinya ke Eropa, Halevy membuat laporan yang sangat baik tentang komunitas Beta Israel di mana ia menyerukan komunitas Yahudi dunia untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi Ethiopia, untuk mendirikan sekolah-sekolah Yahudi di Ethiopia.
Dia bahkan menyarankan untuk membawa ribuan anggota Beta Israel ke menetap di Suriah Utsmaniyah.
Mitos suku-suku yang hilang di Etiopia membuat penasaran Jacques Faitlovitch, seorang murid Halevy.
Pada tahun 1904, Faitlovitch memutuskan untuk memimpin misi baru di Ethiopia utara.
Setelah kunjungannya di Ethiopia, Faitlovitch membentuk komite internasional untuk Beta Israel, mempopulerkan kesadaran akan keberadaan mereka dan mengumpulkan dana untuk pendirian sekolah di desa mereka.
Sebagai hasil dari usahanya, pada tahun 1908, para rabi kepala dari 45 negara membuat pernyataan bersama yang secara resmi menyatakan bahwa orang-orang Yahudi Ethiopia memang Yahudi.
Keputusan ini ditegaskan oleh para rabi terkemuka Israel, termasuk Rabi Avraham Yitzhak Kook, Rabi Yitzhak Herzog, Rabi Ovadia Yosef dan Rabi Shlomo Goren.
Ke-Yahudi-an komunitas Beta Israel menjadi didukung secara terbuka di antara mayoritas komunitas Yahudi-Eropa selama awal abad ke-20.
Pada 24 Mei 1991 dilakukan Operasi Solomon dengan penumpang pesawat terbanyak di dunia.
Rekor itu tercatat saat ribuan orang Yahudi diungsikan dari Ethiopia untuk menghindari persekusi berdarah dari pemberontak Eritrea dan Tigray.
Operasi Solomon digagas oleh Israel yang khawatir dengan bangsa Yahudi Ethiopia, sehingga berupaya menerbangkan 14.325 ke negara mereka.
Israel mengerahkan 34 pesawat di Operasi Solomon, dan proses evakuasi berlangsung selama 36 jam dengan total 40 kali penerbangan.
Salah satu armadanya mencatatkan rekor pesawat dengan penumpang terbanyak di dunia yang juga diakui Guinness World Records.
Dikutip dari Kompas Global, Boeing 747 milik maskapai Israel, EL AL, menampung 1.088 orang.
(*)