Find Us On Social Media :

Kembalinya Suku Yahudi yang Hilang Setelah 2.000 Ribu Tahun hingga Pecahkan Rekor Dunia Penerbangan Penumpang Terbanyak, 1.088 Orang Dievakuasi ke Israel

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 23 Desember 2021 | 11:54 WIB

Orang-orang Yahudi Etiopia turun keluar dari pesawat Hercules setelah penyelamatan dalam Operasi Solomon 24 Mei 1991

Selama berabad-abad, Beta Israel berperang banyak melawan suku-suku lain.

Mereka juga seringkali dipaksa untuk memeluk kepercayaan lain, bahkan banyak yang dibunuh atau dijual sebagai budak. 

Namun terlepas dari semua upaya untuk melenyapkan mereka, 

Beta Israel bertahan dan berpegang teguh pada tradisi mereka.

Baca Juga: Bukan Palestina, Rupanya Dulu Kaum Yahudi Hampir Memilih Argentina Sebagai Tanah Air, Begini Kisahnya

Pada abad ke-16, kepala rabi Mesir, David ben Solomon ibn Abi Zimra (juga disebut Radbaz, kr. 1479-1573), menyatakan bahwa komunitas Etiopia itu tentu saja adalah Yahudi. 

Dia menyimpulkan bahwa “jika komunitas Yahudi Etiopia ingin kembali ke Yudaisme rabi, mereka akan diterima dan disambut ke dalam kawanan, sama seperti orang Kara yang kembali ke ajaran kaum Rabban di zaman Rabi Abraham ben Maimonides.”

Pada pertengahan abad ke-19, populasi Beta Israel diperkirakan berjumlah sekitar 250.000 orang (jumlah ini kemudian berkurang banyak karena kelaparan tahun 1882-1892).

Tetapi organisasi misionaris Barat memulai upaya intensif untuk mengubah mereka menjadi Kristen.

Baca Juga: Bukan 12, Benarkah Bani Israel Keturunan Yakub Putra Ibrahim Sebenarnya Hanya Sebelas? Berikut Temuan Kontroversial yang Bangkitkan Perdebatan Lama