Intisari-Online.com - Vaksin virus corona menjadi senjata utama untuk mengalahkan virus corona.
Saat ini, seluruh dunia terus melakukan upaya vaksinasi massal agar semua orang menerima vaksin virus corona.
Hingga hari ini, orang-orang diwajibkan menerima dua dosis vaksin.
Sementara untuk vaksin ketiga masih tidak banyak.
Di Indonesia, vaksin ketiga sendiri merupakan vaksin booster khusus untuk petugas kesehatan.
Nah, hampir dua tahun pandemi virus corona, Israel memperkenalkan vaksin Covid-19 keempat kepada orang-orang di atas 60 tahun.
Disebut-sebut mereka menjadi negara pertama yang mengambil langkah seperti itu.
Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (22/12/2021), pengumuman ini datang pada saat seluruh dunia sedang berjuang dengan penyebaran yang cepat dari varian Omicron.
Israel termasuk negara yang sudah melaporkan kasus Omicron pertama.
Bahkan Israel juga sudah mengkonfirmasi kasus kematian pertama Omicron yang diketahui dari seorang pasien pada hari Selasa kemarin.
Sejauh ini, negara tersebut telah melaporkan 340 kasus Omicron yang diketahui berdasarkan data yang dirilis pada hari Selasa (21/12/2021).
Tidak mau pandemi kembali mengguncang negeri Yahudi, ahli kementerian kesehatan merekomendasikan vaksin keempat.
Keputusan ini sendiri disambut baik oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
"Ini adalah berita luar biasa yang akan membantu kita melewati gelombang Omicron yang melanda dunia," kata Naftali Bennett.
"Negara Israel terus berdiri di garis depan upaya global untuk menangani pandemi."
"Warga Israel adalah yang pertama di dunia yang menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 dan kami terus merintis dengan vaksin keempat juga."
Meski belum mendapat persetujuan akhir dari pejabat kesehatan tinggi, Bennett mendesak warga Israel yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin keempat sesegera mungkin.
"Saya memanggil semua orang yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh anggota komite: Pergi dan dapatkan vaksinasi."
“Ambil tanggung jawab untuk kesehatan dan penghidupan kita semua."
"Vaksin menyelamatkan nyawa," ungkap Naftali Bennett.
Di Israel, seorang pria berusia 60-an adalah pasien pertama yang meninggal karena varian Omicron.
Menurut Pusat Medis Soroka di Beersheba, pasien menderita sejumlah kondisi serius yang sudah ada sebelumnya.
Dia meninggal dua minggu setelah dirawat di bangsal virus corona di rumah sakit.