Find Us On Social Media :

Pantas Masih Pakai Dollar AS Meski Bikin Harga Kebutuhan Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Timor Leste Gunakan Dollar sebagai Mata Uang Resmi

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 19 Desember 2021 | 19:12 WIB

(Illustrasi) Mata uang Timor Leste

Pada awal penerapan, penggunaan dollar AS menimbulkan gelojak di tengah masyarakat.

Hal ini karena nilai dollar AS sangat tinggi untuk ukuran standar harga barang dan jasa di negara bekas koloni Portugis tersebut.

Menerapkan dollar AS sebagai mata uang resmi negara, membuat harga-harga barang dengan cepat melambung tinggi.

Namun pemerintah Timor Leste tidak bergeming, dan beranggapan bahwa penggunaan dollar AS tidak berpengaruh pada harga, namun masyarakatkah yang harus menyesuaikan melalui pengaturan jumlah barang atau jasa.

Baca Juga: Bikin 'Pede' Setengah Mati untuk Lepas dari Indonesia karena Punya Ladang Minyak, Timor Leste Malah Terciduk Selundupkan BBM oleh TNI

Sederhananya, harga beras apabila dibeli dengan rupiah adalah seharga Rp 5.000 per liter, bukan berarti setelah transisi harga beras 1 liternya kemudian dihargai 1 dollar AS.

Yang berlaku adalah, saat seorang membeli beras dengan mata uang sebesar 1 dollar AS, maka beras yang didapatkan harus lebih banyak dari 1 liter.

Selain itu, kenaikan harga-harga barang di masa transisi, menurut pemerintah, bukan karena penggunaan dollar AS, namun terjadi karena adanya prinsip pasar (permintaan dan penawaran).

Baca Juga: Tubuh di Bawah Pusarnya Sudah Mati Rasa, Pria Timor Leste Ini Justru Sukses Pinang Wanita Cantik Asal Australia, Fakta Setelah Pernikahan Tak Kalah Mengejutkan