Sebelumnya pada hari Jumat, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa AS tidak akan melakukan pembicaraan sendirian.
"Tidak akan ada pembicaraan tentang keamanan Eropa tanpa sekutu dan mitra Eropa kami."
NATO, yang awalnya dibentuk untuk mempertahankan Eropa dari kemungkinan ancaman dari bekas Uni Soviet, memiliki kekuatan di republik-republik Baltik dan Polandia.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan Rusia telah memberi AS dan NATO dua rancangan perjanjian.
"Tidak ada pilihan lain," katanya.
Ini karena keadaan hubungan antara Rusia dan Barat kolektif adalah kurangnya kepercayaan.
Dalam proposal tersebut, Rusia menetapkan serangkaian tuntutan radikal di antarnya menuntut pembatasan ketat pada kegiatan aliansi militer NATO pimpinan AS di negara-negara di Eropa Timur.
Selain itu, negara pecahan Uni Soviet yang telah bergabung dengan NATO diharapkan untuk tidak mengerahkan pasukan atau senjata di daerah-daerah yang dapat dianggap sebagai ancaman bagi Rusia.
Tuntutan lainnya adalah pembom berat dan kapal perang tidak akan diizinkan berada di area di luar wilayah udara atau perairan nasional mereka dari mana mereka dapat melancarkan serangan.
Semua tuntutan Rusia itu berarti NATO tidak memainkan peran apa pun di salah satu dari tiga republik Baltik atau Polandia.