Lokasi ditemukannya salju itu sudah berada di atas batas vegetasi, bahkan sudah mendekati puncak.
Susion, Polisi Hutan (Polhut) pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semer (TNBTS), memperkirakan cuaca saat itu mencapai 0 derajat atau bahkan minus sehingga memunculkan salju.
Menurutnya, kalau musim kemarau dan kering salju juga muncul di beberapa titik.
John Kennedie, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), ketika itu, mengatakan bahwa cucaca di kawasan Gunung Semeru pada Rabu itu memang sangat dingin.
"Info dari rekan-rekan di lapangan, kemarin kondisi cuaca sangat dingin, dan dari pendaki yang turun juga menyampaikan ada frozen (salju) di jalur pendakian," tuturnya.
Menurut John, salju biasanya muncul ketika musim pancaroba dari penghujan ke kemarau, ketika itu, cuaca bisa mencapai nol derajat Celcius bahkan minus.
Untuk itulah dia mengimbau kepada para pendaki agar lebih berhati-hati dan membawa peralatan keamanan yang lengkap.
Meskipun demikian petugas TNBTS sudah melaran para pendaki untuk ke Puncak Mahameru demi keamanan, dan dibatasi hanya sampai Pos Kalimati, pos terakhir sebelum menuju puncak, namun sebagian pendaki tetap saja nekat.
Gunung Semeru punya makna yang dalam bagi umat Hindu, karena dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa.