Find Us On Social Media :

Disebut-Sebut Memiliki Armada Angkatan Laut Terbesar di Dunia, China Malah Disebut Dalam Masalah Besar, Punya Kekuatan Besar Ternyata Juga Memiliki Risiko Besar

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 Desember 2021 | 16:44 WIB

Ilustrasi kapal induk China

Intisari-online.com - Saat ini China telah menjelma menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di dunia.

Menurut keterangan, China kini disebut memiliki armada angkatan laut terbesar di dunia.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menjadi kekuatan terbesar di dunia.

Menurut Business Insider, setelah 20 tahun sejak tahun 2000-an, angkatan laut China hanyalah kekuatan kecil yang memainkan peran pertahanan pantai.

Baca Juga: Jika di Indonesia Ledakan Gunung Bagaikan Bom Waktu yang Menunggu Kapan Meledak, di China Ledakan Gunung Justru Bak Malapateka yang Hancurkan Kerajaan

Sebagian besar armada China di awal 2000-an tertinggal di belakang seluruh dunia.

Kapal-kapal baru yang dikapalkan pada waktu itu juga memiliki teknologi yang lebih rendah daripada kekuatan angkatan laut lainnya.

Hari ini, semuanya telah berubah.

Menurut laporan tahunan Pentagon, angkatan laut China mengoperasikan sekitar 355 kapal perang, termasuk 145 kapal modal.

Baca Juga: Kisah Kaisar Zhengde: Raja 'Gila' dari Kerajaan China yang Eksekusi Kasimnya dengan Proses Pemotongan Lambat selama 3 Hari dan Suka Mengembara untuk Pelajari Ini

Angkatan Laut China sekarang memiliki kapal perang paling banyak di dunia, menambahkan kapal induk, kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, kapal perusak besar, dan banyak kapal kecil.

Kapal perang ini membawa sistem persenjataan yang cukup kuat untuk bersaing dengan kekuatan angkatan laut lainnya.

Bahkan banyak kapal perang China dilengkapi dengan senjata paling modern.

Poin penting lainnya adalah bahwa hanya segelintir kapal perang China yang masih beroperasi saat ini yang dibangun sejak tahun 2000-an, sebagian besar masih baru.

Sebanyak 36 dari 40 kapal perusak China dan 38 dari 43 korvet dibangun dalam 20 tahun terakhir.

Sementara itu, Angkatan Laut AS mengoperasikan armada yang jauh lebih tua.

Sebanyak 27 dari 70 kapal perusak Angkatan Laut AS berasal dari abad 20.

Baca Juga: Bak Kebakaran Jenggot dengan Ulah China yang Makin Menggila Kuasai Dunia Lewat Jebakan Utang, Barat Sampai Dituntut untuk Menyelamatkan Puluhan Negara Ini

Lalu, 8 dari 11 kapal induk, 21 kapal penjelajah, 28 dari 50 kapal selam serangan nuklir, dan 14 kapal selam nuklir bernama rudal balistik semuanya dibangun pada abad terakhir.

Menurut Business Insider, kepemilikan kapal baru angkatan laut China tidak berarti bahwa ia memiliki kemampuan tempur yang lebih unggul daripada AS.

Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa upaya pembangunan armada skala besar dengan kapal baru tidak selalu berhasil.

Angkatan Laut Jerman, meskipun memiliki kapal perang terbaru, dikalahkan di depan angkatan laut Inggris.

Angkatan Laut Soviet pernah memiliki kapal perang raksasa yang kuat, tetapi akhirnya ditinggalkan di dermaga.

Business Insider percaya bahwa alasannya adalah mempertahankan armada yang besar dalam jangka panjang akan menimbulkan beban biaya yang besar.

Menjaga armada dalam kesiapan tempur dengan peralatan yang baik dan pelaut yang terlatih bisa memakan biaya.

Baca Juga: China Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Terungkap Rencana Besar-besaran China Bangun Pangkalan Militer di Seluruh Dunia, Pantas Saja Amerika Amat Waspada

Beberapa negara dapat mempertahankan armada besar untuk waktu yang lama.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris, setelah menjangkau pengaruhnya di seluruh dunia, semakin mengurangi jumlah kapal perang untuk menghemat biaya.

Menurut Business Insider, kapal perang adalah investasi besar, membutuhkan anggaran perawatan yang besar, sementara mereka bisa usang dengan cepat.

Banyak angkatan laut China berkembang, semakin menarik perhatian negara-negara besar dan pesaing, terutama AS dan negara-negara tetangga.

Business Insider menyimpulkan, China hanya dapat mempertahankan keunggulan armada skala besar untuk jangka waktu tertentu, kemudian menanggung beban biaya, sementara kekuatan lain telah membangun senjata baru yang lebih modern.