Sarangnya Dihancurkan dalam Video Viral 'Salam dari Majalengka', Siapa Sangka Lebah Bisa Jadi Penentu Kepunahan Manusia, Sang Genius Einstein Mengungkapnya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Salam dari Majalengka

Intisari-Online.com - Belum lama ini, dunia jagat maya dihebohkan dengan seorang pemuda dari Binjai yang tinju pohon pisang hingga tumbang.

Usut punya usut, viralnya pemuda yang diketahui bernama Paris Pernandes itu karena sebelum dan sesudah meninju pohon pisang, ia selalu mengucapkan kalimat 'Salam dari Binjai'.

Setelah viralnya aksi tersebut, kini muncul 'pesaing' salam dari Binjai yang berasal dari Majalengka.

Bahkan, videonya pun kian heboh dibicarakan oleh warganet.

Baca Juga: Disarankan Memanggil Pengusir Setan, Apa Sebenarnya Benda Aneh di Loteng Rumah Ini?

Bang Goded, yang merupakan warga Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, memamerkan gerakan berbahaya meninju saranglebah hingga hancur.

Wah, jangan sampai tindakan ini menular kemana-mana ya atau keseimbangan ekosistem bisa terganggu.

Albert Einstein, sang jenius penemu teori relativitas, pernah berujar:

"Kalau lebah menghilang dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun."

Baca Juga: Buat Anda Mungkin Menjijikkan, Tapi Lebah Madu Gunakan Kotoran, Buih Sabun, Bahkan Kencing Manusia untuk Menangkal Lebah Pembunuh yang Menakutkan Itu, Ini yang Mereka Lakukan!

"Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.”

Lebah Menghilang

Tahun 2006, publik di Eropa dan Amerika Serikat dihebohkan laporan The Daily Telegraph tentang colony collapse disorder (CCD).

Bank agribisnis, Rabobank, menyatakan, koloni lebah yang gagal bertahan pada musim dingin tahun 2011 di AS naik 30-35 persen dari 10 persen.

Baca Juga: Tidak Mudah Membedakannya, Begini Langkah Bedakan Madu Asli dan Palsu Menurut Peternak Hingga Pakar Madu UI

Hal yang sama terjadi di Amerika Latin.

Di Jerman, Asosiasi Peternak Lebah menyatakan, populasi lebah menurun sampai 25 persen.

Di beberapa wilayah, lebah bahkan menghilang tanpa bekas.

Mereka menduga ada sejenis racun yang menghancurkan koloni-koloni lebah, selain meluasnya penggunaan benih transgenik yang melemahkan sistem tubuh lebah dan membunuhnya.

Baca Juga: Terbongkarnya Sindikat Pembuat Madu Palsu yang Sulit Dibedakan dengan Madu Asli, Cara Tes Madu yang Selama Ini Kita Lakukan Ternyata Salah!

Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya, "On Einstein, Bees and Survival of Human Race” (2010), menulis bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah.

Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.

Lebah berperan atas tiap kunyahan dari makanan yang kita kunyah.

Baca Juga: Gara-gara Asam Lambung Menahun, Rezeki Totok Jadi Lebih Kenceng Setelah Bertemu Madu Klanceng

(*)

Artikel Terkait