"Melalui pemeriksaan ulang sampel, kami mengidentifikasi satu kasus varian Omicron pada akhir Oktober," Ifeddayo Adetifa, direktur Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria, mengatakan kepada wartawan.
Sehari sebelumnya, Institut Riset Kesehatan RIVM Belanda mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi varian Omicron dalam sampel uji yang diambil dari 19 hingga 23 November, lebih awal dari Afrika Selatan.
Temuan menunjukkan bahwa varian Omicron menyebar selama berminggu-minggu sebelum dunia mengetahui keberadaannya.
Fakta bahwa Nigeria adalah negara paling awal yang mencatat kasus Omicron tidak berarti bahwa varian ini berasal dari negara Afrika barat, menurut Daily Mail.
Sebelumnya, para ilmuwan AS menduga bahwa varian Omicron pertama kali muncul di Nigeria, setelah dua warga Kanada yang kembali dari negara tersebut dinyatakan positif mengidap Omicron pekan lalu.
Ini juga merupakan kasus Omicron pertama di Kanada.
"Masih banyak yang belum kita ketahui tentang tampilan varian ini," kata Adetifa.