Penulis
Intisari-online.com - Salah satu misteri penerbangan paling terkenal dalam sejarah moderen adalah jatuhnya pesawat MH370.
Pesawat Malaysia Airlines, dengan nomor penerbangan 370 ini menghilang setelah lepas landas dari Bandar Udara International Kuala Lumpur, menuju Beijing.
Pesawat itu lenyap tanpa jejak pad 8 Maret 2014 silam, dan hingga kini masih menyisakan misteri.
Penyebab hilangnya pesawat itu tidak diketahui hingga kini, namun beberapa serpihannya konon sudah ditemukan.
Sementara selama 7 tahun menghilang tanpa diketahui jejak keberadaannya, lokasi MH370 akhirnya ditemukan.
Seorang insinyur kedirgantaraan Inggris baru-baru ini mengklaim telah menunjukkan dengan tepat lokasi penerbangan MH370.
Hal ini meningkatkan harapan baru untuk memecahkan salah satu misteri terbesar penerbangan.
Menurut 9news.com.au, pakar Richard Godfrey, menggunakan teknologi pelacakan penerbangan.
Mendeteksi penerbangan MH370 menabrak laut sekitar 1.933km barat Perth (Australia), pada koordinat 33.177°LS 95.300°E.
Pesawat itu diyakini tergeletak di kedalaman 4.000 meter di dasar laut.
"Lokasi jatuhnya pesawat berada di daerah dengan medan yang sulit, termasuk tebing dan tebing, ada gunung berapi bawah laut dan ngarai," kata Godfrey.
Pakar Inggris memprediksi bahwa penerbangan MH370 dapat ditemukan pada paruh kedua tahun 2022, berdasarkan temuan barunya.
Pakar Godfery mengumumkan lokasi kecelakaan pesawat berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari perangkat lunak Global Aircraft Tracking and Detection (GDTAAA) dan data transmisi radio sinyal lemah (WSPR).
"Penemuan baru menyoroti perlunya melanjutkan pencarian di lokasi kecelakaan," kata Godfrey.
"Ada banyak pihak ketiga yang bersedia menggunakan drone untuk mencari di tempat yang saya tunjukkan," katanya.
Pada tahun 2018, perusahaan AS Ocean Infinity membuka pencarian dalam jarak 112.000 km2, yang berlangsung selama 3 bulan, tetapi tidak menemukan MH370.
Pakar Godfrey mengatakan lokasi baru hanya sekitar 28 km dari tempat pencarian Ocean Infinity.
Penyelidik Peter Foley, yang terlibat dalam pencarian Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) untuk MH370 pada tahun 2015, mengatakan data baru yang diberikan oleh ahli Godfrey akan membantu mengarah pada penemuan terobosan sekarang.
"Saya menghargai upaya Godfrey dan berharap penemuan baru ini akan memberikan jawaban bagi keluarga dari 239 orang yang hilang di dalam pesawat," kata Foley.
ATSB belum mengomentari penemuan baru oleh insinyur kedirgantaraan Inggris Richard Godfrey.