Tetapi masih dapat diserang oleh sistem kekebalan tubuh yang sudah divaksin, menurut Wall Street Journal (WSJ).
“Pesan saya adalah: Jangan khawatir, rencananya tetap sama."
"Percepat penyuntikan vaksin booster,” kata Dr Sahin seperti dilansir dari 24h.com.vn pada Rabu (1/12/2021).
Saat ini, para ilmuwan masih mengevaluasi efektivitas vaksin terhadap varian Omicron, serta proporsi orang yang divaksinasi yang terinfeksi varian ini.
Sebab ada laporan bahwa pasien yang sudah divaksin hanya menunjukkan gejala ringan.
Dr Sahin mengatakan vaksin, yang dibuat olehnya dan rekan-rekannya pada Januari 2020, dan kemudian dikembangkan bekerja sama dengan Pfizer, telah terbukti melindungi dan mencegah penyakit parah dengan berbagai varian virus SARS-CoV-2.
"Keyakinan kami didasarkan pada sains, bahwa virus dapat menghindari antibodi."
"Tetapi bukan sel T, yang berfungsi sebagai garis pertahanan kedua," kata Dr Sahin.
"Sangat sulit bagi virus untuk menghindari sel-T."
Itu berarti orang yang divaksinasi masih dapat tertular varian Omicron, tetapi terlindungi dari risiko penyakit serius.
Dr Sahin membuat pernyataan setelah CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan vaksin Covid-19 yang ada telah mengurangi perlindungan terhadap varian Omicron.
Banyak ahli menyatakan setuju dengan pernyataan Dr. Sahin.