Penulis
Intisari-Online.com - Pernah dengar siapa ituSurawisesa?
Surawisesa merupakanRaja Pajajaran, pengganti Sri Baduga Maharaja.
Dia putera dari Mayang Sunda dan cucu Prabu Susuktunggal.
Surawisesa memerintah selama 14 tahun danmelakukan 15 kali pertempuran.
Oleh karenanya, dia dijuluki"kasuran" (perwira), "kadiran" (perkasa), hingga "kuwanen" (pemberani).
Namun ada satu kisah kelamnya yang dikenal hingga hari ini.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Selasa (30/11/2021), semuanya bermula dari mandat sang ayah hinggaPajajaran resmi menjadi sekutu Portugis dalam hal keamanan dan pedagangan.
Tapi hubunganPajajaran dan Portugis membuat khawatir beberapa kerajaan. Salah satunya Kerajaan Demak.
Apalagi Selat Malakamerupakan jalur perdagangan maritim mancanegara.
Kerajaan lain takut keberadaanPortugis di Banten akan melumpuhkan sektor maritim Nusantara.
Oleh karenanya, Demak punbersekutu dengan Cirebon di bawah Fadillah Khan (Falatehan) atau yang akrab dikenal Fatahillah.
Saat itu,Fatahillah ingin Banten menjadi pintu dagang dari Selat Sunda.
Dia pun melakukan serangan hinggaPelabuhan Sunda Kalapa jatuh ke tangan Fatahillah.
Tahu Pelabuhan Sunda dikuasai Fatahillah, tentara Pajajaran dipukul mundur.
RupanyaPortugis sebagai sekutu Pajajaran terlambat datang.
Ketika mereka datang, Sunda Kelapa dikuasai Demak-Cirebon. Bahkan Portugis pun diserang secara mendadak.
Akibatnya kapalnya alami kerusakan berat dan banyak korban berjatuhan.
Tentu saja Portugis tidak terima. Mereka pun menyiapkan kekuatan untuk balas dendam.
Bagaimana denganSurawisesa sendiri?
Rupanya dia terlalu lemah untuk melakukan penyerangan.
KelemahanSurawisesa ini lantas dimanfaatkan Demak untuk melawan kerajaan lain.
Salah satunya memnyerang Galuh, satu dari dua kerajaan Sunda yangtelah bergabung dengan Pajajaran, menggunakan meriam.
Ketika sedang bertempur dengan Galuh, Sumedang jatuh ke tangan Cirebon.
Pada akhirnya, masa pemerintahan Surawisesa juga berakhir dan digantikan anaknya Ratu Dewata.