Find Us On Social Media :

Kelanjutan Krisis Evergrande China, Begini Cara Culas Pemerintah China Buat Bos Evergrande Melarat, Setelah Rampas Stadion Bola Mentereng Ini Malah Sekarang Tega Lakukan ini

By May N, Minggu, 28 November 2021 | 09:22 WIB

Aksi para pemain Guangzhou Evergrande (merah) dan tuan rumah Jeonbuk Hyundai Motors pada leg kedua 16 besar Liga Champions Asia 2019 di Jeonju World Cup Stadium pada 26 Juni 2019.

Intisari - Online.com - Ketua Grup Evergrande China, Hui Ka Yan, menjual saham senilai 1.2 miliar di perusahaan dengan harga rata-rata HK$ 2,68 atau setara USD 344 juta.

Kemudian Hui juga menjual 1,2 miliar saham dengan rata-rata HK$ 2,23 pada Kamis (25/11/2021) lalu, yang mengurangi kepemilikan Hui bersama istrinya menjadi masing-masing 67.87% dan 76.96%.

Evergrande telah terlilit utang dan menghadapi kesulitan lolos dari satu tenggat waktu pembayaran utang ke tenggat waktu pembayaran utang lainnya.

Utang mereka sebesar USD 300 miliar dan pemerintah China mengatakan Hui untuk menggunakan sebagian kekayaan pribadinya untuk membantu membayar pemegang obligasi.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sering Bikin Negara Miskin Terlilit Utang, Kini Giliran China yang Punya Utang Bejibun, Bahkan Ada Utang Rahasia yang Disembunyikan dalam Jumlah yang Tak Masuk Akal

Hui kini membayar utang perusahaannya dengan menjual berbagai aset mewah termasuk karya seni, kaligrafi, dan tiga rumah mewah.

Namun, keculasan pemerintah China menyedot uang bos Evergrande yang termasuk salah satu konglomerat China itu tidak berhenti di situ saja.

Mengutip Reuters, suatu lembaga pemerintah China telah mengambil alih stadion bola Evergrande dengan tujuan akan menjualnya.

Hal ini disampaikan oleh sumber yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Dunia Jangan Terkecoh dengan Bualan China Soal Krisis Evergrande, Rupanya Properti di Seantero Negeri Tirai Bambu Sudah Kadung Terkena 'Wabah Kota Hantu'