Ada beberapa hal, yang menjelaskan mengapa Bali tetap menjadi Hindu, seperti geografis dan historis.
Bila dijelaskan dari sisi geografis, mungkin kurang masuk akal, karena jarak kedua pulau itu hanya sekitar 2,4 kilometer, yang sangat mudah untuk dijelajahi.
Maka, secara historis, beberapa kemungkinan Bali tetap Hindu, adalah pertama, Bali tidak pernah secara nyata ‘anti Islam’ walalupun memiliki budaya yang berbeda,
Oleh karena itu Bali tidak pernah merasa harus ditundukkan oleh Kerajaan Islam, terutama Kerajaan Mataram di Jawa.
Sebagian kecil pedagang Islam yang datang ke Bali Utara, dan menjadi tentara tetap dapat singgah di Bali.
Sejak runtuhnya Majapahit kemudian Pajang-Jipang-Demak sampai Mataram yang paling kuat, setidaknya ada jeda selama 100 tahun.
Ketika Majapahit runtuh dan Kerajaan Gelgel menguat, Mataram belum terlalu kuat.
Jadi, walaupun Mataram dapat mengusir Gelgel dari Blambangan, kerajaan Gelgel masih terlalu kuat untuk ditaklukkan.
Dan ketika Mataram mulai menguat, sementara Gelgel mulai melemah, datanglah kolonnial Belanda yang membuat Mataram harus membagi konsentrasi.