Lalu, dia menjadi istri Ra, dan dari Dinasti ke-18, pasangan kerajaan itu kebetulan dibandingkan dengan Ra dan Maat, yang menjadi jaminan berfungsinya dunia secara adil.
Maat digambarkan sebagai seorang wanita yang berdiri atau duduk di tumitnya, dengan bulu burung unta besar di kepalanya, tongkat kerajaan di satu tangan dan ankh di tangan lainnya.
Terkadang Maat muncul dengan sepasang sayap di samping lengannya, atau dengan bulu burung unta sebagai kepalanya.
Salah satu tempat ibadah utama tempat Maat dihormati terletak di Karnak, yang memiliki tempat perlindungan.
Kuil Deir-el-Medina juga penting, dan juga terdapat kuil di Memphis.
Dia juga disembah di berbagai pusat keagamaan yang didedikasikan untuk dewa-dewa lain.
Dari sedikit literatur yang menggambarkan praktik hukum Mesir Kuno, Maat adalah semangat penerapan keadilanalih-alih seperangkat aturan yang terperinci (seperti yang ditemukan dalam Hukum Musa).
Maat merepresentasikan nilai-nilai dasar dan kewajaran yang melatarbelakangi penerapan keadilan yang harus dilakukan oleh Pendeta Maat, meskipun pada masa-masa selanjutnya para hakim hanya membawa citra Maat.