Find Us On Social Media :

Tewas dalam Perlawanan Melawan Majapahit di Perang Bubat, Kematian Sosok Raja Sunda Galuh Ayah Dyah Pitaloka Ini Justru 'Melahirkan' Raja Terbesar Pajajaran yang 'Bertahan' Tiga Generasi

By May N, Jumat, 19 November 2021 | 12:30 WIB

Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pasundan antara 1482 ? 1521 M.

Intisari - Online.com - Sejarah mengenai kisah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia begitu menarik, salah satunya mengenai kisah antara Kerajaan Majapahit dan Pajajaran.

Majapahit dan Pajajaran adalah dua kerajaan Hindu yang berkuasa hampir bersamaan.

Majapahit yang dikenal sebagai kerajaan Hindu terbesar di Indonesia konon katanya tidak bisa menguasai kerajaan Pajajaran.

Kedua kerajaan itu juga sudah pernah berseteru hebat lewat Perang Bubat.

Baca Juga: Jadi Raja Terbesar dalam Sejarah Majapahit, Hayam Wuruk Pernah Menyulut Perang dengan Kerajaan ini Cuma Gara-gara Perkara Asmara

Perang Bubat adalah perang yang terjadi antara Majapahit dan Pajajaran akibat putri raja Sunda, Dyah Pitaloka, akan menikah dengan Raja Majapahit, Hayam Wuruk.

Pernikahan yang awalnya murni hubungan asmara dua sejoli itu justru diperkeruh karena Gajah Mada mensyaratkan Dyah Pitaloka bisa menikah dengan Hayam Wuruk asalkan Kerajaan Sunda tunduk di bawah Majapahit.

Melansir Kompas.com, kerajaan Sunda tentu saja menolak klaim ini, dan Raja Sunda saat itu bahkan konon katanya sampai memaki-maki Gajah Mada.

Akhirnya meletuslah Perang Bubat yang menewaskan banyak korban, salah satunya Raja Sunda.

Baca Juga: Namanya Dikenal Sakti Mandraguna Seantero Sunda, Ternyata Ini Penyebab Kerajaan Pajajaran yang Dipimpin Raja Siliwangi Runtuh Dihancurkan Kerajaan Banten