Intisari-Online.com - Ada beberapa alasan mengapa Kerajaan Majapahit disebut sebagai salah satu kerajaan terkuat.
Salah satunya karena Kerajaan Majapahit memiliki pasukan super elite sendiri.
Siapakah pasukan super elite Majapahit?
Dilansir dari kompas.com pada Rabu (17/11/2021), pasukan super elite Majapahit itu bernama Bhayangkara.
Tugas Bhayangkara adalah menjaga keamanan raja dan kerajaan.
Termasuk menjaga agar masyarakat Majapahit tidak bisa berbuat sesuatu yang mengancam kejayaan kerajaan.
Menurut buku Gajah Mada: Bergelut dalam Kemelut Takhta dan Angkara Volume 2 karya Langit Kresna Hariadi, pasukan keamanan Bhayangkara sangat hebat.
Mereka memiliki anggota dengan kemampuan tinggi dalam hal membidik sasaran.
Kemampuan itu konon hampir mustahil dimiliki oleh orang biasa di luar pasukan Bhayangkara.
Bahkan, penulis menganalogikan melalui kalimatnya bahwa pasukan Bhayangkara bisa mendapatkan sasarannya dengan tepat.
Meski hanya kakinya saja yang terlihat dari balik batang pohon.
Sebagai pasukan super elite, tentu saja pasukan Bhayangkara memegang senjata.
Ada tiga senjata yang mereka gunakan, yaitu anak panah, pisau terbang, dan pedang panjang.
Dalam buku juga disebut beberapa ciri khas lain pasukan Bhayangkara.
Misalnya formasi para pasukan jika tengah menaiki kuda.
Di mana mereka tidak menunggang kuda dalam formasi yang sangat rapat. Malahan cukup berjarak.
Mungkin itu salah satu bagian dari taktik yang mereka terapkan.
Pada saat itu, tidak banyak pasukan Bhayangkara yang ada.
Di mana mereka hanya terdiri dari 15 pendekar termasuk Gajah Mada sebagai pemimpin pasukan.
Gajah Mada dikenal sebagai seorang patih yang tegas dan keras dalam menjalankan aturan hukum.
Dia sangat memegang teguh prinsipnya.
Dalam menjalankan tugasnya, kedisiplinan dan kesetiaan pada negara selalu ditunjukkan Gajah Mada.
Ada 4 nilai nilai kebhayangkaraan (Catur Prasetya) yang selalu dipegang pasukan Bhayangkara.
Yakni Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara), Hanyaken Musuh (mengenyahkan musuh negara), Gineung Pratidina (bertekad mempertahankan negara), dan Tan Satrisna (iklhas dalam bertugas).
Hingga kini keempat nilai itulah yang masih dianut Polri.