Find Us On Social Media :

Sampai Bentuk Negara Islam, Begini Latar Belakang Pemberontakan DI/TII

By Mentari DP, Selasa, 16 November 2021 | 13:45 WIB

Latar belakang pemberontakan DI/TII.

Intisari-Online.com - Bagaimana latar belakang pemberontakan DI/TII?

Apa latar belakang pemberontakan DI/TII yang menyebabkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)?

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (16/11/2021), pemberontakan DI/TII terjadi pada pada 7 Agustus 1949.

Baca Juga: Seperti Apa Latar Belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat?

Pemimpin pemberontakan ini adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau yang akrab dikenal Kartosuwirjo.

Sebenarnya pemberontakan DI/TII tidak hanya terjadi di Jawa Barat, melainkan di beberapa daerah di Indonesia.

Itu semua berawal dari ketidakpuasan dari Kartosoewirjo terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. 

Sebagai salah tokoh nasional yang bahkan dekat dengan Presiden Soekarno, Kartosoewirjo tidak puas dengan kondisi Indonesia pasca kemerdekaan.

Baca Juga: Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis dan Penangkapannya?

Ini karena Indonesia masih berada di bayang-bayang Belanda yang masih ingin berkuasa. 

Hanya 3 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, Kartosoewirjo bertemu dengan Panglima Laskar Sabilillah dan Raden Oni Syahroni. 

Pertemuan itu karena mereka menentang adanya Perjanjian Renville.

Alasannya perjanjian tersebut dianggap tidak melindungi warga Jawa Barat. 

Itulah yang membuat Kartosoewirjo membentuk negara Islam yaitu Negara Islam Indonesia (NII) yang dipimpin langsung oleh dirinya sendiri.

Pengaruh NII makin kuat berkat banyaknya daerah yang sama-sama kecewa dengan Indonesia.

Ditambah NII memiliki angkatan bersenjata sendiri yang bernama Tentara Islam Indonesia (TII). 

TII sengaja dibentuk guna melawan pasukan TNI.

Baca Juga: Tujuan dan Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis

Maklumat NII 

Selanjutnya, Kartosoewirjo memproklamasikan hadirnya NII sebagai negara melalui maklumat pemerintah No II/7.

Bahkan dalam maklumat tersebut disebutkan bahwa 17 Agustus 1945 adalah akhir masa kehidupan Indonesia. 

Tak sampai disitu, Kartosoewirjo dengan berani mengklaim seluruh wilayah Indonesia sebagai kekuasaan dari NII. 

Jika wilayah lain ingin bergabung dengan NII, maka mereka akan dilindungi oleh angkatan perangnya.

Pasukan inilah yang kemudian diberi nama Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). 

Baca Juga: Apa Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis di Makasar?