Find Us On Social Media :

Sungai Tambak Beras Saksi Bisu Pertempuran Ranggalawe dan Kebo Anabrang, Inilah Kisah Tragis Kematian Beruntun Penggawa-penggawa Kerajaan Majapahit

By Khaerunisa, Jumat, 12 November 2021 | 15:25 WIB

Ilustrasi pertempuran Ranggalawe dan Kebo Anabrang

Baca Juga: Bisa Dilihat dari Situs Peninggalannya yang Nyaris Musnah, Mulai dari Kedatangan Pasukan Terkuat di Dunia Hingga Takluk pada Kesultanan Baru, Inilah Tonggak Penting Bagi Kerajaan Majapahit

Menurutnya, jabatan itu seharusnya diberikan kepada pamannya, Lembu Sora, yang jasanya lebih besar.

Di sisi lain, Lembu Sora sendiri justru tidak setuju dengan Ranggalawe dan tetap mendukung Nambi sebagai patih.

Ketika tuntutannya diabaikan, Ranggalawe memilih untuk membuat kekacauan di istana.

Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh Mahapati untuk menghasut Nambi. Mahapati melaporkan bahwa Ranggalawe sedang menyusun pemberontakan dan meminta izin kepada Nambi untuk menyerangnya.

Baca Juga: Namanya Terpatri Abadi Dalam Sejarah Berdirinya Majapahit, Ranggalawe Justru Berakhir Tragis Usai Gagal Kendalikan Nafsu Berkuasa

Ranggalawe yang mendengar serangan tersebut segera menyiapkan pasukan untuk menghadang prajurit Majapahit.

Terjadilah pertempuran antara pasukan Ranggalawe dan pasukan Majapahit yang dipimpin Nambi, Kebo Anabrang, dan pamannya sendiri, Lembo Sora.

Dalam pertempuran di dekat Sungai Tambak Beras itu, Ranggalawe terbunuh oleh Kebo Anabrang.

Kematian Lembu Sora

Ternyata, meski Lembu Sora berada di kubu Majapahit, ia tetap tidak terima dengan perlakuan kejam Kebo Anabrang terhadap keponakannya.