Find Us On Social Media :

Polahnya Dianggap Bak Kerbau Dicucuk Hidungnya, Raja Terakhir Majapahit Ini Disindir Rakyatnya Sendiri Lewat Tarian Legendaris, yang Sempat Diklaim Malaysia

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 12 November 2021 | 15:02 WIB

(Ilustrasi) Raja Majapahit

Oleh karena itu, untuk menyampaikan pesannya kepada masyarakat yang lebih luas, dan untuk mendapatkan dukungan mereka, Ki Ageng Kutu merancang Reog Ponorogo.

Strategi ini berhasil, dan tarian tersebut menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Ponorogo.

Raja Majapahit mengetahui situasi tersebut dan mengirimkan pasukan untuk melawan Ki Ageng Kutu dan para pengikutnya.

Meski sekolah hancur, para murid terus berlatih seni mereka secara diam-diam.

Mengenai Reog Ponorogo, raja tidak dapat menghentikan pertunjukannya di depan umum karena sudah mendapatkan banyak popularitas.

Baca Juga: Pernah Bawa Majapahit Berjaya Kuasai Nusantara, Patih Gajah Mada Justru Berakhir Tragis, Jadi Buronan Prajuritnya Sendiri Hingga Memilih 'Moksa' Untuk Mengakhiri Hidupnya

 

Sebagai gantinya, plot baru ditambahkan, bersama dengan karakter baru dari cerita rakyat Ponorogo.

Reog Ponorogo akhirnya menjadi tarian tradisional masyarakat Ponorogo.

Kekayaan simbolisme Reog Ponorogo juga terlihat pada karakter Singa Barong, monster singa yang menakutkan dengan bulu merak di kepalanya.

Singa itu konon mewakili raja Majapahit, sedangkan bulu adalah ratunya.

Ini dimaksudkan sebagai kritik terhadap raja, yang, meskipun terlihat garang, dikendalikan oleh ratu.

 

(*)