Find Us On Social Media :

Jadi Raja Terbesar dalam Sejarah Majapahit, Hayam Wuruk Pernah Menyulut Perang dengan Kerajaan ini Cuma Gara-gara Perkara Asmara

By Tatik Ariyani, Jumat, 12 November 2021 | 07:00 WIB

Ilustrasi Perang Bubat yang terjadi saat pemerintahan Hayam Wuruk

Rakeyan Jayadarma mati diracun oleh saudara kandungnya sendiri untuk merebut tampuk kekuasaan.

Kemudian Dyah Lembu Tal membawa Raden Wijaya ke Jawa Timur.

Gajah Mada mengingatkan kepada Hayam Wuruk bahwa Dyah Pitaloka masih satu darah dengan dia sehingga tidak boleh menikah.

Namun, Hayam Wuruk bersikeras untuk menikahi Dyah Pitaloka.

Gajah Mada kemudian menyampaikan kepada rombongan kerajaan Sunda bahwa tidak akan ada perkawinan antara Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka.

Karena merasa dipermalukan, rombongan Kerajaan Sunda pun menyerang Majapahit demi kehormatan.

Setelah gagal menikahi Dyah Pitaloka, Hayam Wuruk menikah dengan Sri Sudewi yang merupakan putri Wijayarajasa Bhre Wengker.

Dari pernikahan Hayam Wuruk ddan Sri Sudewi, lahirlah Kusumawardhani.

Tahun 1389, Hayam Wuruk meninggal dengan dua anak: Kusumawardhani (yang bersuami Wikramawardhana), serta Wirabhumi yang merupakan anak dari selirnya.

Namun yang menjadi pengganti Hayam Wuruk adalah menantunya, Wikramawardhana.

Setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk tiada, Kerajaan Majapahit terus mengalami kemunduran.