Pantas Saja Rusia Tak Gentar Walau Tahu Amerika Kerahkan Banyak Kapal Perang dengan Senjata Berat ke Laut Hitam, Rusia Malah Blak-Blakan Ungkapkan Fakta Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Mengomentari perjalanan terus menerus kapal perang AS ke Laut Hitam, termasuk kapal perusak peluru kendali.

Intisari-online.com - Laut Hitam kembali memanas, dikatakan bahwa Amerika kini kirimkan banyak kapal perang ke wilayah Rusia tersebut.

Meski paham akan situasi ini, Rusia ternyata tetap tenang menanggapi tekanan militer oleh Amerika Serikat.

Bahkan Rusia pun blak-blakan dengan situasinya tersebut.

Pada 7 November, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa tujuan AS.

Baca Juga: Bermusuhan Sejak Lama, China dan India Malah Sama-sama Incar Rudal Canggih S-500 Rusia, Makin Berbahayakah?

Mengirim banyak kapal perang yang dipersenjatai dengan rudal berat ke Laut Hitam adalah untuk menyelidiki tanggapan Rusia.

Dengan demikian bisa melihat apakah Rusia siap untuk merespons atau tidak.

Mengomentari perjalanan terus menerus kapal perang AS ke Laut Hitam, termasuk kapal perusak peluru kendali.

Sergey Shoigu mengatakan bahwa militer Rusia sangat menyadari bahwa kapal AS "memiliki sistem senjata jarak jauh".

Baca Juga: Lagi-lagi Terciduk Citra Satelit Amerika,90.000 TentaraRusia Terbongkar Lakukan Aktivitas Ini di Perbatasan Seolah Bersiap Gempur Ukraina,Bikin Dunia Ketar-ketir

Menteri Rusia menegaskan bahwa ini adalah upaya AS untuk menyelidiki tanggapan Moskow.

Washington ingin melihat seberapa jauh kesiapan tempur Rusia dan bagaimana pertahanan Moskow diatur di sepanjang pantai Laut Hitam dan seluruh selatan negara itu.

Berbicara kepada media, menteri Rusia mengatakan bahwa militer Rusia memantau dengan cermat semua kegiatan kapal AS di daerah ini.

Dia juga mengutip tabrakan dengan kapal Inggris Rusia dan menegaskan bahwa setiap saat, bisa terjadi tabrakan.

Pada bulan Juni, Rusia mengatakan telah melepaskan tembakan dan mengebom kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan HMS Defender ketika dikatakan telah memasuki perairan yang dikuasai Rusia di Krimea.

Rusia selalu menganggap daerah ini sebagai wilayahnya dan percaya bahwa rakyat menggunakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri ketika mereka berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada tahun 2014.

Baca Juga: Rudal Rusia Saja Sudah Bikin AS Ketar-ketir, Pakar Menyebut Rudal Hipersonik China Ini Bisa Benar-benar Buat AS Menyerah, Mengapa?

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik pengerahan kapal perang AS di Laut Hitam.

Dia mengatakan bahwa kapal perang ini berada dalam jangkauan sistem pertahanan Rusia.

Pada tanggal 30 Oktober, kapal perusak kelas Arleigh Burke Angkatan Laut AS USS Porter memasuki Laut Hitam.

Kemudian, pada 4 November, kapal komando amfibi kelas Blue Ridge USS Mount Whitney juga memasuki area ini.

Menurut Angkatan Laut AS, kedua kapal perang tersebut hadir di Laut Hitam untuk "lebih meningkatkan kerja sama antara Amerika Serikat dan pasukan NATO di laut".

Artikel Terkait