Penulis
Intisari-Online.com – Mesir Kuno dikenal dengan budayanya yang luar biasa.
Mulai dari piramida, sphinx, dan firaun dari peradaban yang dulunya megah di tepi Sungai Nil.
Lalu, apa kebiasaan kuliner orang Mesir Kuno?
Jelas bahwa mereka makan jauh lebih baik daripada orang-orang dari peradaban kuno lainnya di dunia, terutama peradaban komtemporer.
Informasi tentang apa yang orang Mesir Kuno makan dan minum berasal dari dinding makam, nampan dan makanan yang tersisa di makam, termasuk dari gulungan tulisan hieroglif.
Karya seni yang paling umum ditemukan adalah tumbuh, menemukan, atau persiapan makanan.
Banyak dinding makam juga menunjukkan gambar orang berburu, memancing, dan bekerja di ladang.
Berikut ini 10 makanan orang Mesir Kuno yang paling populer:
1. Produk unggas
Unggas paling populer di kalangan orang kaya dan petani Mesir Kuno, umumnya yang dikonsumsi adalah angsa, bebek, burung puyuh, bangau, merpati, dan burung unta.
Merpati, angsa, bebek, dan unggas peliharaan lainnya dianggap lebih populer di kalangan orang Mesir Kuno kaya.
Sementara burung bangau, angsa, dan burung unta liar berakhir sebagai buruan orang miskin yang dibunuh dengan susah payah.
Telur bebek dan telur angsa juga rutin dikonsumsi.
Biasanya, unggas tidak dimakan segera setelah diburu dan dibersihkan tetapi diawetkan dengan bumbu untuk periode konsumsi yang lebih lama.
2. Susu dan produk susu
Munculnya pertanian melihat peningkatan praktik peternakan sapi yang berkelanjutan di Mesir Kuno.
Sapi jantan digunakan untuk tujuan bertani, sedangkan ternak lain seperti kambing, domba, dan sapi betinda dipelihara untuk diambil susunya.
Selain mengonsumsi susu, produk susu lainnya seperti dadih, whey, dan krim juga diproduksi sebagai makanan lezat yang populer, melansir ancienthistorylists.
Namun, ada jenis produk susu tertentu termasuk susu, dilarang di tempat-tempat tertentu sesuai penganut kuil tertentu.
3. Sayur
Sayuran dimakan oleh orang Mesir kuno sebagai pelengkap makanan biasa mereka.
Karena banjir di Sungai Nil yang terjadi setiap tahun membuat sebagian besar tanah di sekitar sungai itu menjadi subur dan siap untuk ditanami.
Karena sebagian besar keluarga miskin menetap di tepi sungai, maka sayuran menjadi bahan makanan umum di antara mereka.
Namun, sayuran juga populer di kalangan orang Mesir yang kaya, yang dikonsumsi bersama dengan makanan lain seperti daging dan roti.
Bawang merah, bawang putih, daun bawang, lentil, kubis, lobak, kacang polong, dan mentimun, termasuk sayuran yang paling populer untuk ditanam dan dikonsumsi.
4. Buah
Sekali lagi, karena tanah subur akibat banjir tahunan Sungai Nil, menjadikan buah mudah ditanam dan dimakan oleh orang Mesir.
Ada bukti dokumenter yang menjelaskan bahwa buah-buahan yang tinggi gula dan protein populer di kalangan Mesir Kuno.
Pohon apel, zaitun, dan delima dibawa ke Mesir sekitar pemerintahan Hyksos atau sesudahnya.
Anggur dan buah ara, merupakan buah yang populer.
Kelapa, adalah barang mewah impor yang hanya bisa dibeli oleh orang kaya Mesir.
Bukti bahwa buah-buahan menjadi makanan sehari-hari orang Mesir dapat dilihat dari sisa-sisa yang ditemukan di beberapa makam.
5. Berbagai macam jus
Jus buah juga dinikmati oleh sejumlah orang di Mesir Kuno, terutama buah jeruk yang memiliki rasa manis.
Yang paling populer adalah anggur dan buah ara, yang akan diperas oleh orang Mesir sampai tetes airnya habis.
Selain madu, sirup yang dibuat dari jus anggur yang tidak difermentasi dan buah-buahan lainnya seperti kismis, kurma, buah ara, carob, dan akar chuba, tanaman yang tumbuh di rawa-rawa delta, memiliki rasa manis yang enak dan digunakan untuk pemanis.
6. Aditif makanan
Orang Mesir Kuno menggunakan banyak bahan tambahan makanan dan bumbu, terutama minyak dalam memasak.
Mereka memiliki 21 nama berbeda untuk minyak nabati berbeda yang diperoleh dari sumber seperti wijen, jarak, biji rami, biji lobak, lobak, safflower, dan colocynth.
Minyak lobak dikenal sangat populer.
Mereka juga menyukai banyak rempah-rempah seperti garam, adas manis, kayu manis, ketumbar, jinten, dill, adas, fenugreek, marjoram, mustard, dan thyme.
Gula itu sendiri tidak muncul di Mesir kuno sampai bertahun-tahun kemudian, tetapi pemanis seperti sirup yang terbuat dari kurma, anggur, dan buah ara digunakan untuk tujuan pemanis.
7. Daging
Meskipun tidak ada bukti secara luas, namun sumber daging yang tersedia seperti ikan dan unggas adalah makanan pokok terutama orang miskin.
Namun, ahli Mesir Kuno percaya bahwa sebagian besar orang kaya secara teratur makan daging.
Selain berburu di daerah delta atau gurun, orang Mesir Kuno memelihara berbagai jenis hewan peliharaan, sebagai sumber daging, seperti angsa, jenis sapi tertentu, dan kijang untuk persembahan di kuil.
Daging sapi umumnya mahal dan paling banyak tersedia sekali atau dua kali seminggu, dan sebagian besar untuk kemewahan.
Orang miskin lebih menyukai unggas seperti angsa, bebek, puyuh, dan bangau, yang mengalami perubahan saat domestikasi dimulai sejak zaman Kerajaan Baru.
Sebagian besar ikan yang dapat dimakan dari Sungai Nil dikonsumsi orang Mesir Kuno, kecuali spesies yang terkait dengan dewa Osiris.
8. Anggur
Anggur dikonsumsi oleh orang Mesir sejak 3000 SM.
Kata Mesir untuk anggur, jrp, mendahului kata lain yang dikenal untuk anggur.
Pada dinasti ke-18, anggur menjadi produk konsumen yang populer di Mesir Kuno dengan anggur merah dan putih tersedia untuk semua orang.
Untuk membuat minuman anggur, orang Mesir Kuno memetik seikat anggur dan memeras semua airnya dengan menginjaknya di bak yang cukup besar setidaknya untuk enam orang.
Campuran ini kemudian disegel dalam sebuah wadah dari tanah liat dengan ditulis tanggal dan kebun anggur asalnya, hampir sama seperti yang dilakukan sekarang.
Dari sejarah Mesir Kuno, minuman anggur sebagian besar dikonsumsi di istana para firaun, bahkan mereka menunjuk pencicip anggur resmi.
Anggur juga merupakan minuman pada menu orang kaya dan berkuasa.
9. Roti
Roti menjadi makanan pokok orang Mesir kuno, tetapi roti yang mereka makan berbeda dengan saat ini.
Karena peralatan kasar yang digunakan untuk membuat roti, maka beberapa bahan yang tidak diinginkan seperti kuarsa, feldspar, mika, dan mineral ferromagnesian lainnya sering tercampur bersama tepung, kuman, dan benda asing lainnya.
Setelah tepung dibuat, roti dibuat dengan mencampur adonan dan menguleninya dengan kedua tangan, bahkan kaki, dalam wadah besar.
Untuk menambahkan beberapa rasa, aditif seperti ragi, garam, rempah-rempah, susu, dan kadang-kadnag telur ditambahkan sebelum roti dipotong menjadi potongan kue.
Meski roti yang dihasilkan lebih kasar dan keras karena bahan tambahan tadi, tetap saja roti menjadi bagian terbesar dari makanan orang Mesir Kuno.
10. Bir
Bir juga menjadi makanan pokok paling populer bangsa Mesir Kuno, dan mereka meminumnya setiap hari.
Bir adalah minuman yang disukai manusia dan dewa, orang kaya dan berkuasa, orang dewasa, bahkan anak-anak.
Bir selalu menjadi bagian dari makanan pertama atau makan malam.
Tidak heran karena banyaknya minuman keras dalam makanan sehari-hari, hampir semua Orang Mesir menjalani kehidupan yang tinggi.
Bir, roti, minyak, sayuran, dan rempah-rempah, menjadi bagian penting dari upah yang diterima pekerja dari majikan mereka.
Ransum harian standar selama zaman Firaun adalah dua toples yang masing-masing berisi sedikitnya dua liter.
Namun, ini dianggap sebagai minuman yang lebih sehat daripada air yang diambil sungai atau kanal yang tercemar.
Dari daftar tadi, jelas bahwa orang-orang Mesir Kuno memiliki kebiasaan makan yang baik.
Dari yang kaya hingga yang miskin, dari pekerja hingga petani, terlepas dari perbedaan kualitas makanan yang mereka nikmati, hampir semuanya makan makanan yang baik, dengan beberapa pilihan yang tersedia.
Makanan tersebut disajikan dengan cara dipanggang, direbus, dibakar, atau digoreng, kemudian disajikan bersama bumbu lain, juga bir atau kadang-kadang minuman anggur.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari