Find Us On Social Media :

93 Tahun Sumpah Pemuda: Kronologi dan Isi Teks Sumpah Pemuda 1928

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 28 Oktober 2021 | 19:40 WIB

Sumpah Pemuda

Sebutlah seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong WVinahasa, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Bataks Bond, SekarRukun, Pemuda Kaum Betawi, dan JongTimoreesch Verbond.

Bukan hanya itu. Ada juga klab studi, seperti Indonesisch Studieclub, Algemeene Studieclub.

Ada pula perkumpulan yang berdasarkan agama atau ideologi, misalnya Jong Islamieten Bond, dan Pergerakan Pemuda berdasarkan Nasional Indonesia.

Gagasan fusi (peleburan) dari beragam organisasi itulah yang kemudian melahirkan "Kerapatan Besar" pemuda yang lebih kita kenal sebagai Kongres Pemuda I.

Baca Juga: Cerita Pelaku Sumpah Pemuda yang Rumahnya Digeledah Gara-gara Pasang Bendera Merah Putih

Tujuan kongres yang dipimpin oleh Mohammad Tabrani (dari Jong Java) itu antara lain adalah membina pernumpulan pemuda yang tunggal.

Maksudnya, dari sanalah akan dimajukan faham persatuan dan kebangsaan.

Gila juga. Mengapa? Usia mereka kala itu 21-30 tahun.

Sehingga, predikat mereka memanglah benar-benar pemuda asli.

Kongres tersebut berisikan dan menyuarakan cita-cita persatuan Indonesia, tapi perumusannya belum jelas.

Kemudian pada 23 April 1927, sejumlah Jong berkumpul untuk membahas kembali.

Di sana berhasil dirumuskan dasar-dasar pikiran yang sama.

Baca Juga: Teks Sumpah Pemuda Asli, Dibawa dari Kongres Pemuda I ke Kongres Pemuda II, Bagian Ini yang Diubah

Antara lain ialah bahwa citacita Indonesia Merdeka harus menjadi cita-cita semua putra Indonesia.Pikiran-pikiran itu mengkristal, hingga muncul keinginan yang sama untuk membuat kongres pemuda yang kedua.

Susunan panitia kongres pun dibentuk.

Hari pertama kongres, dilangsungkan malam minggu, 27 Oktober dari pukul 19.30 hingga 23.30 di gedung Katholieke Jongenlingen Bond Waterloopein (belakang Katedral).

Hari kedua, dilakukan pagi hingga malam.

Pagi di Oost Java Bioscoop, Koningsplein Noord (Medan Merdeka Utara 14, sudah dibongkar).

Sementara malam hari digelar di Indonesische Clubgebouw.

Yang hadir dalam kongres kedua kali ini memang lebih banyak, sekitar 750 orang.

Adalah Sugondo Djojopuspito yang akhirnya membacakan rumusan keputusan kongres.

Suratkabar Pemoeda Soematra kemudian menyebar luaskan secara lengkap hasilnya.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Langkah Nyata Kumpulan Pemuda Idealis nan Utopis

Di tiap peringatan Hari Sumpah Pemuda, ikrar (demikianlah sebetulnya ia disebut) hingga berubah menjadi 'sumpah' itu berkumandang kembali.

Berikut teks Sumpah Pemuda 1928:

"Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

(*)