Find Us On Social Media :

Pantesan Amerika Kebakaran Jenggot, Rupanya China Berhasil Membuat Negeri Paman Sam Keteteran, Pejabat Teknologi AS Ini Malah Sebut China Sudah Menang Telak Dalam Hal Ini

By Afif Khoirul M, Rabu, 27 Oktober 2021 | 16:52 WIB

Rudal hipersonik China ini bikin panik dunia, ini sebabnya

Intisari-online.com - Meskipun ini adalah era yang damai, persaingan senjata masih terjadi antara negara-negara kuat.

Ini seolah mengingatkan kita pada masa di mana Perang Dingin terjadi antara Amerika dan Uni Soviet.

Namun, sejak kebangkitan China, negara tersebut mengambil alih posisi Uni Soviet sebagai pesain terkuat Amerika.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, China sukses mengungguli Amerika dalam beberapa hal.

Baca Juga: Parah! Berdiri di Belakang China, Indonesia Ternyata Masuk 5 Negara Terbesar Penghasil Polusi Dunia, Ini Dampaknya Bagi Dunia

Seorang CEO dari perusahaan di AS, bahkan mengatakan bahwa China telah menang dalam hal ini dari Amerika.

Menurut CEO perusahaan pertahanan AS Raytheon Technologies.

Baru-baru ini mengatakan bahwa pemerintah AS bertahun-tahun di belakang China dalam mengejar apa yang disebut senjata hipersonik.

Dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television pada 26 Oktober, Gregory Hayes, CEO Raytheon Technologies mengatakan hal itu.

Baca Juga: Bukannya Untung Malah Buntung, Proyek Rp255 Triliun Dipastikan Jadi Ampas Setelah China Menolaknya, Impian Timor Leste Ini Dipastikan Kandas Cuma Gara-gara Faktor Ini

Ia menyebut sementara Pentagon memiliki beberapa program senjata hipersonik dan mempelajari tentang teknologi tersebut, China "sebenarnya telah mengerahkan senjata hipersonik".

"Kami setidaknya beberapa tahun di belakang Beijing dalam teknologi ini," kata Hayes.

Sistem senjata hipersonik yang muncul dan cepat menimbulkan kekhawatiran karena berpotensi mengganggu stabilitas hubungan AS-China-Rusia.

Sistem senjata ini bisa menjadi front dalam persaingan yang semakin sengit antara Beijing dan Washington.

Karena dua ekonomi utama dunia itu berbenturan dalam masalah perdagangan, teknologi, dan kemanusiaan.

Raytheon Corporation sedang mengembangkan rudal jelajah supersonik untuk militer AS.

"Kemampuan rudal hipersonik adalah ancaman paling tidak stabil bagi Amerika Serikat. Waktu untuk bereaksi atau merespons senjata ini sangat singkat," kata CEO Raytheon.

Baca Juga: Bukan Amerika Apalagi China, Mendadak Vladimir Putin Deklarasikan Perang pada Sosok Ini, Terkuak Kejahatannya Sampai Bikin Angkatan Laut Rusia Menyerang

Komentar CEO Hayes muncul setelah dilaporkan bahwa China telah menguji senjata hipersonik dua kali musim panas ini.

Menurut Hayes, senjata hipersonik dapat mencapai kecepatan lebih dari 35.400 km/jam.

"Kita harus memiliki sistem otomatis untuk mempertahankan Amerika dari senjata ini dan kita perlu fokus pada ini," kata CEO Raytheon dalam sebuah wawancara.

Unit Rudal dan Pertahanan Raytheon pada bulan September berhasil menguji coba rudal jelajah hipersonik, yang dapat mencapai kecepatan lebih dari 5 Mach (rudal hipersonik).

Sebagai bagian dari kontrak pengembangan untuk Raytheon Corporation, Angkatan Udara AS.

"Kami akan memiliki senjata untuk menantang lawan kami, tetapi yang paling penting, menurut pendapat saya, adalah fokus pada pengembangan sistem pertahanan terhadap senjata hipersonik," kata Hayes.