Penulis
Intisari-online.com - China saat ini dituding bertanggung jawab sebagi negara pemberi polusi terbanyak di dunia.
Negeri Panda kini memikul tanggung jawab terbesar untuk perubahan iklim dalam hal emisi, menurut data terbaru.
Meski demikian, Beijing ngotot dan telah lama menyalahkan revolusi industri Barat.
Menurut Daily Mail, Cina adalah pencemar terbesar kedua di dunia setelah AS, dengan total emisi karbon sejak 1850.
Pada 1850 adalah tahun yang menandai revolusi industri Barat dan negara-negara yang bergantung pada bahan bakar fosil untuk pembangunan ekonomi.
Data baru melawan argumen China bahwa Barat secara historis bertanggung jawab atas perubahan iklim.
Pekan lalu, para pejabat China juga menegaskan kembali masalah tersebut menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim, yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia.
"Negara-negara maju telah melepaskan gas rumah kaca tanpa pandang bulu dalam ratusan tahun sejak revolusi industri," Kata Li Gao.
"Ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap masalah perubahan iklim saat ini," kata pejabat bernama Li Gao, berbicara.
Menurut para ahli di Center for Carbon Brief, China mulai melakukan industrialisasi beberapa dekade setelah Barat.
Tetapi telah mengeluarkan karbon berkali-kali lipat daripada negara lain, yang menyebabkan menyalip semua negara di dunia kecuali AS.
Carbon Brief Center didanai oleh Organisasi Iklim Eropa dan berkantor pusat di London, Inggris.
Rusia, Brasil, dan Indonesia juga termasuk di antara 5 penghasil emisi karbon terbesar sejak 1850.
Ini adalah negara-negara yang bekerja keras untuk membawa emisi karbon mereka ke nol pada tahun 2050.
Sejak tahun 1960, Cina telah memulai periode pertumbuhan yang kuat, dengan cepat melampaui semua negara lain untuk menempati peringkat kedua dalam hal emisi karbon, menurut data untuk Center Carbon Brief.
"Ledakan ekonomi berbahan bakar batu bara China sejak tahun 2000 adalah pendorong utama posisi negara saat ini," kata laporan itu.
"Sejak tahun 2000, China adalah penghasil karbon terbesar di dunia, melampaui Amerika Serikat dan menyumbang seperempat dari emisi karbon global," tambah laporan itu.
China saat ini merupakan produsen dan pengguna batubara terbesar di dunia.
Ini juga merupakan bahan bakar fosil yang paling mencemari.
China saat ini memiliki 1.082 pembangkit listrik tenaga batu bara dan sedang membangun lebih banyak untuk mengatasi kekurangan listrik yang parah di negara itu.
Menurut Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, China berjanji untuk membatasi emisi karbonnya pada tahun 2030.
Mereka bergerak menuju nol emisi pada tahun 2060, 10 tahun lebih lambat dari negara lain.