Berdasarkan sumber Herodotus dan Sincelo, pemerintahan Narmer berlangsung selama enam dekade sekitar tahun 3050 SM.
Narmer dianggap sebagai pendiri dinasti pertama sekaligus raja yang pertama kali memerintah seluruh Mesir.
Nama Menes diberikan kepada Narmer ketika naik tahta di Mesir Hulu.
Kemudian, Narmer yang cerdas dan pantang menyerah memperluas wilayah dengan menaklukan Mesir Hilir yang dilakukan secara paksa seperti yang tergambar pada palet Narmer.
Melihat keberhasilan diri, akhirnya Narmer membangun sebuah kota yang bernama Ineb Hedy ‘Tembok Putih” (kedepannya Memphis) sebagai ibu kota pemerintahannya.
Pendirian Memphis oleh firaun pertama, Narmer, yang jauhnya ratusan kilometer di Utara Tinis merupakan gambaran kekuasaan atas Mesir Hilir di bawah komandonya.
Seperti laki-laki yang tidak bisa hidup sendiri, Narmer yang berasal dari kota Tinis, ibu kota Mesir Hulu menikah dengan Neithotep yang berasal dari Naqada, Mesir bawah. Pernikahan ini berfungsi sebagai kerjasama antara dua kota.
Ismail Hamed, seorang peneliti dan penulis, menjelaskan, “Neithhotep dianggap sebagai ratu Mesir pertama yang diidentifikasi oleh para sejarawan.”