Penulis
Intisari-online.com - Keberadaan Rusia semenjak mencaplok semenanjung Krimea memang menjadi ancaman beberapa negara Eropa.
Tak sedikit yang sampai waspada dengan tinkah Rusia karena dianggap membahayakan.
Termasuk negara yang hampir tak pernah punya masalah dengan Rusia ini.
Menurut laporan, Rusia tengah kerahkan 20.000 tentaranya untuk melakukan latihan.
Namun, untuk merespon latihan Rusia tersebut, Angkatan Laut Swedia mengeluarkan torpedo darurat laut, untuk menguji kesiapannya melawan Rusia.
Pada bulan September, tentara Rusia melakukan latihan militer ekstensif di barat Rusia dan Belarus, dengan partisipasi lebih dari 200.000 tentara.
Pada saat itu, kapal selam HMS Uppland diperintahkan untuk segera memuat torpedo, televisi nasional Swedia SVT baru-baru ini mengungkapkan.
Pengangkutan torpedo berlangsung dalam kerahasiaan penuh, torpedo asli dipindahkan dari penyimpanan.
Lalu dipindahkan melintasi jalan raya ke tempat HMS Pelikanen, kapal penyelamat torpedo dan rudal, sedang menunggu.
Kapal HMS Pelikanen kemudian bertemu dengan kapal selam HMS Uppland di lokasi yang telah ditentukan di Kepulauan stergotland.
Transfer torpedo berlangsung diam-diam pada malam hari, menurut radio SVT.
Tujuan dari misi darurat adalah untuk menguji kesiapan tempur, serta untuk mengasumsikan situasi di mana pangkalan kapal selam dinonaktifkan oleh musuh.
"Biasanya, kapal selam akan pergi ke dermaga di kota Karlskrona untuk menerima torpedo. Kali ini kami melakukannya dari lokasi yang lebih taktis," kata Letnan Kolonel Adam Camél, kepala departemen persiapan darurat angkatan laut Swedia, kata di radio SVT.
HMS Uppland memiliki panjang 62 meter, adalah kapal selam diesel-listrik kelas Gotland.
Memiliki bobot 1.580 ton dan membutuhkan 32 awak untuk beroperasi.
Angkatan Laut Swedia memiliki dua kapal kelas ini, HMS Gotland dan HMS Halland.
Ini adalah model kapal selam Swedia yang menggunakan mesin canggih, operasi yang sangat senyap.
Dikombinasikan dengan lapisan penyerap suara, membuat kapal hampir tidak terlihat saat beroperasi di Laut Baltik.
Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist pernah menggambarkan Zapad-21 sebagai latihan terbesar Rusia sejak Perang Dingin, sebuah "pertunjukan kekuatan militer" Rusia.
Seperti negara-negara Nordik, Swedia sangat prihatin dengan kegiatan militer Rusia di wilayah tersebut.
Setelah Rusia mencaplok Krimea, Swedia adalah salah satu negara terkemuka dalam survei "negara mana yang paling memusuhi Rusia", dengan tingkat 89% responden setuju.
Awal tahun ini, sebuah unit Swedia ditempatkan di pulau Gotland di Laut Baltik, dilengkapi dengan peralatan senjata tambahan, sistem pertahanan udara, jet tempur, kapal perang, kendaraan lapis baja, dalam menghadapi ancaman militer dari Rusia.