Firasat Turunnya Lintang Kemukus atau Komet dalam Tradisi Jawa Berdasarkan Arah Datangnya Menurut Primbon, Pertanda Baik atau Buruk?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Firasat turunnya lintang kemukus atau komet menurut Primbon Jawa.

Intisari-Online.com – Masyarakat Jawa mengenal primbon yang merupakan kitab warisan leluhur Jawa.

Primbon ini berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dengan alam semesta.

Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan kita.

Catatan dalam Primbon Jawa digunakan sebagai pedoman atau arahan dalam rangka mencapai keselamatan dan kesejahteraan lahir-batin.

Baca Juga: Anjing Menyalak Tanpa Sebab di Sore Hari, Apakah Pertanda Baik atau Buruk? Begini Menurut Primbon Jawa Firasat dari Anjing Peliharaan Berdasarkan Waktu Kejadian

Isi primbon Jawa sebagian besar berisi bahasan mengenai perhitungan, perkiraan, peramalan nasib, peramalan watak manusia, dan lainnya.

Perhitungan serta ramalan yang beragam itu menggunakan penangalan atau kalender sebagai dasarnya yang terdiri dari gabungan hari dan pasaran, yang disebut sebagai weton.

Tidak hanya itu, dalam primbon Jawa juga diungkapkan pertanda-pertanda dari alam yang terjadi, mulai dari gerhana matahari, gempa bumi, komet, bintang cahaya, dll.

Binatang-binatang peliharaan pun bisa memberikan firasat-firasat sendiri menurut Primbon Jawa.

Baca Juga: Inilah Firasat Gempa Bumi Berdasarkan Waktu Terjadinya Menurut Primbon Jawa, Bila Terjadi Siang Hari Pertanda Baik atau Buruk?

Lintang kemukus atau lebih populer dengan sebutan komet, bagi sebagian orang Jawa merupakan pertanda dari alam yang membawa pesan khusus.

Pertanda tersebut diuraikan berdasarkan arah datangnya komet, seperti yang diungkapkan oleh Kitab Primbon Betaljemur Adammakna berikut ini:

Utara

Jika komet muncul dari arah utara, itu berarti pertanda buruk karena para pemimpin negeri saling menjatuhkan dan orang-orang kecil menjadi korbannya, sehingga mengakibatkan banyak kematian.

Ini juga menandakan masyarakat mengalami banyak kesussahan, kemarau berkepanjangan, dan harga kebutuhan sehari-hari akan sangat mahal, hanya harga logam mulia yang kemungkinan harganya murah.

Selatan

Jika komet muncul dari arah selatan, maka pertanda ada pemimpin yang wafat dan terjadi pertengkaran elite politik.

Segi positifnya, bisa jadi harga kebutuhan sehari-hari menjadi murah, buah, dan beras murah, hewan ternak juga murah.

Namun, petani tetap sengsara dan tidak menikmati hasil jerih payahnya.

Baca Juga: Firasat Jika Rumah Didatangi Monyet yang Berkeliaran Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk?

Tenggara

Jika komet muncul dari arah tenggara, maka pertanda banyak terjadi imigrasi, hujan turun sedikit, penyakit mulai mewabah, dan harga kebutuhan sehari-hari mahal, kecuali harga binatang ternak yang cenderung murah.

Timur

Jika komet muncul dari arah timur, maka pertanda para pemimpin negara sedang menghadapi masa-masa sulit karena masalah dalam negeri ataupun luar negeri.

Masyarakat sedang kacau, tetapi harga bahan makanan murah, kecuali harga logam mulia yang melonjak tinggi.

Timur laut

Jika komet muncul dari arah timur laut, maka pertanda akan terjadi perselisihan dan peperangan yang mengakibatkan banyak korban.

Keadaan penduduk cukup memprihatinkan, harga bahan makanan cukup mahal, hanya binatang ternak yang harganya murah.

Baca Juga: Kicauan Burung Kedasih Pertanda Sial? Begini Firasat dari Binatang, Menurut Primbon Jawa

Barat

Jika komet muncul dari arah barat, maka pertanda akan ada pemimpin baru yang membawa masyarakat ke arah kemakmuran dan kebahagiaan sebab segala bidang akan berhasil dan harga kebutuhan sehari-hari murah.

Barat daya

Jika komet muncul dari arah barat daya, maka pertanda akan ada pergantian pemimpin, harga makanan dan kebutuhan sehari-hari menjadi murah, tetapi usaha di bidang peternakan akan menemui kendala sebab banyak binatang ternak mati.

Barat laut

Jika komet muncul dari arah barat laut, maka pertanda adanya ketidakstabilan politik, saling berebut jabatan di antara elite politik, dan masyarakat kecil menjadi korbannya.

Harga kebutuhan sehari-hari menjadi mahal, usaha peternakan memenuhi kegagalan, terjadi hujan disertai petir, dan terjadi gerhana.

Hanya saja harga logam mulia kembali murah.

Anda boleh saja tidak percaya, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan untuk melestarikan warisan leluhur budaya bangsa kita. (ktw)

Baca Juga: Firasat Sambaran Petir yang Muncul Secara Tiba-tiba Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait