Penulis
Intisari-Online.com - Kini skincare semakin dianggap penting, banyak orang mencari informasi tentang apa skincare yang bagus untuk mereka.
Semakin mudah juga untuk mengakses informasi tentang skincare dan mendapatkan produk skincare itu sendiri.
Misalnya banyak Youtuber, mulai dari konsumen biasa hingga ahli kecantikan, yang mengulas tentang berbagai produk skincare.
Sementara pilihan skincare juga semakin luas dengan mudahnya membeli produk tersebut melalui online shop.
Tahukah Anda penggunaan skincare dan juga make-up sudah ada sejak zaman dahulu?
Pilihan make-up paling popular pada zaman Mesir Kuno adalah warna gelap pada mata, dipercaya digunakan untuk menangkis kejahatan, juga campuran untuk eyeliner kohl asli yang terbuat dari campuran apa pun dari timah hingga abu, tembaga atau bahkan almond yang dibakar.
Penggunaan riasan wajah pada zaman ini pun tidak mengenal gender, karena baik pria maupun wanita menggunakannya.
Selain ada unsur kepercayaaan seperti untuk menangkis kejahatan, para pria dan wanita juga bersolek demi penampilan yang memukau.
Bukan hanya merias wajah, para wanita Mesir Kuno juga menunjang penampilan mereka dengan menggunakan henna untuk melukis tangan dan kuku-kuku mereka.
Parfum juga melengkapi penampilan pria dan wanita pada zaman itu.
Baik wanita maupun pria juga menggunakan parfum yang terbuat dari minyak dan kayu manis.
Mereka, khususnya kelas atas, sangat memperhatikan penampilan saat hendak keluar rumah.
Melansir howstuffworks.com, sebelum meninggalkan rumah untuk bekerja sehari atau pergi ke pesta atau perayaan, seorang pria Mesir kelas atas mungkin membutuhkan beberapa saat untuk menghiasi matanya.
Mode Kerajaan Lama (2650 hingga 2134 SM) telah menyerukan eye shadow zamrud mentah yang terbuat dari perunggu (tembaga karbonat).
Untuk menerapkan highlight yang berani, orang Mesir mungkin menggunakan sepotong kayu atau tulang yang diratakan dan dihaluskan untuk menyapu mineral bertenaga dari garis alis ke pangkal hidung.
Orang Mesir kuno sangat memperhatikan rambut wajah dan tubuh, sebagaimana dibuktikan oleh penata rambut dan tukang cukur yang digambarkan dalam karya seni mereka.
Baca Juga: Cek Weton Hari Ini, Weton Minggu Legi, Watak, Pekerjaan, dan Jodoh yang Cocok Menurut Primbon Jawa
Orang Mesir kelas atas secara teratur akan memakai wig wangi dan janggut palsu dari rambut manusia, dan bahkan warga kelas bawah akan mengenakan ekstensi palsu yang terbuat dari serat nabati.
Secara sosial, kosmetik dan aksesori mencerminkan peringkat seseorang di Mesir kuno, seperti dalam budaya saat ini, misalnya penggunaan tas desainer sebagai simbol status.
Meski begitu, produk perawatan tubuh dan kulit, atau yang kini kita kenal sebagai skincare juga dianggap penting oleh kelas buruh.
Bahkan, mengutip howstuffworks.com, produk skincare masuk dalam tuntutan buruh Mesir Kuno ketika mereka melakukan aksi mogok kerja.
Baca Juga: Cek Weton Hari Ini, Weton Minggu Legi, Watak, Pekerjaan, dan Jodoh yang Cocok Menurut Primbon Jawa
Saat itu, para pekerja melakukan aksi mogok dan melakukan demo untuk meminta upah yang tidak mereka terima.
Sebelumnya pemerintah kerajaan memasok mereka dengan semua kebutuhan dasar mereka, seperti daging, biji-bijian, dan sayuran sebagai imbalan atas keringat mereka.
Deir el-Medina berkembang menjadi komunitas yang kuat, lengkap dengan pemerintah desa dan industri rumahan sendiri.
Tetapi pada pada masa pemerintahan Ramses III (1187 hingga 1156 SM), penduduk di Deir el-Medina melakukan aksi sebagai apa dapat dianggap sebagai pemogokan buruh pertama dalam sejarah.
Saat itu, biji-bijian yang dipasok pemerintah tidak tiba sesuai jadwal.
Rupanya, keadaan semakin memburuk dengan para pejabat juga menahan pengiriman minyak pijat
Ya, para buruh menganggap balsem berminyak penting untuk kesejahteraan mereka, dan tanpa itu, mereka pun berhenti bekerja dan menuntut intervensi pemerintah.
Itu bukan hanya minyak pijat, tetapi juga minyak dan yang melindungi kulit orang Mesir dari panas terik dan sinar matahari delta Sungai Nil dan menenangkan otot-otot mereka yang sakit.
Para majikan biasanya memasukkan minyak tersebut sebagai bagian dari kompensasi pekerja.
Bahkan kadang-kadang diberi wewangian atau lotion kental.
Kondisi tersebut menggambarkan bagaimana pentingnya produk perawatan tubuh dan kulit atau skincare untuk orang-orang pada zaman itu.
Jadi, bukan hanya sekarang skincare dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menurut Anda?
(*)