Penulis
Intisari-Online.com -Kisah tentang tentara bayaran memang selalu menarik untuk disimak. Namun, tahukah Anda sejak kapan mereka muncul di muka Bumi?
Jika merujuk pada sejarah, sebenarnya tidak ada catatan khusus mengenai "tentara bayaran".
Hanya saja, ada sosok atau sekelompok pasukan yang ikut berperang meski sebenarnya tidak memiliki kepentingan khusus terkait pihak yang mereka bela atau pun pihak yang mereka lawan.
Satu-satunya kepentingan mereka dalam pertempuran tersebut adalah "blood money" alias "uang berdarah".
Ya, mereka bertempur atau memburu orang tertentu bukan atas nama ideologi, nasionalisme, atau pertimbangan politik lainnya.
Selama ada yang rela membayar mereka sesuai dengan jumlah yang mereka inginkan, mereka akan siap bertempur.
Nah, jika merujuk padaprinsip "asal ada uang" tersebut, maka konsep tentara bayaran disebut sudah ada di Mesir sekitara 1200-an SM.
Dalam naskah kuno, para tentara bayaran ini menjadi salah satu senjata utama Raja Firaun Ramses II untuk menghantam musuh-musuhnya.
Kembali ke istilah "blood money", hal ini merujuk pada bagaimana besarnya bayaran yang mereka dapat, dihitung berdasarkan jumlah korban yang mereka lumpuhkan.
Meski terkadang, unsur kualitas juga diperhitungkan, yaitu merujuk pada siapa yang berhasil dibunuh oleh tentara bayaran tersebut.
Menariknya, meski keberadaan mereka diakui sangat dibutuhkan saat bertempur, para tentara bayaran ini kerap kali dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Selubung Misteri Firaun Nitokris yang Konon Jadi Pemimpin Terakhir Dinasti Ke-6 Mesir
Salah satunya terlihat dalam kasta para pasukan, para tentara bayaran ini biasanya dianggap berada pada kasta terendah.
Hal ini tentunya tidak menjadikan kemampuan mereka dalam bertempur diremehkan, justru untuk hal satu ini, mereka sangat diakui.
Lihat saja bagaimana dokumen-dokumen sejarah menekankan bahwa Firaum Ramses II berulang kali menggunakan jasa mereka.
Salah satunya saat sang raja hendak menginvasi kerajaan Hittite yang dipimpin Raja Mawatalis.
Begitu pula saat Mesir bertempur di Kadesh (Suriah) pada 1294 SM, Firaun Ramses II disebutkan mengerahkan 10.000 tentara bayaran asal Palestina.
Perang mereka sangatfital dalam setiap pertempuran karena biasanya ditempatkan di posisi terdepan.
Mereka kerap kali bertindak sebagai umpan bagi dalam pertempuran jarak dekat. Hal ini juga merujuk pada posisi mereka yang berada dalam kasta pasukan.
Sedangkan pasukan berkasta tertinggi merupakan prajurit Ramses sendiri yang ketika bertempur telah menggunakan kereta perang (chariot).
Pasa masa kejayaan Kerajaan Asiria hingga bisa mempersatuan Mesopotamia (Irak), yakni antara tahun 1100 SM-600SM, Asiria sering menggunakan tentara bayaran dari suku Akkad (suriah), yang terkenal jago perang.
Suku ini termashyur sebagai petarung tangguh satu lawan satu dan sebagai penghantam sekaligus pendobrak pertahanan lawan.