Pyongyang selalu menampik mereka terlibat dan mengklaim Korea Selatan telah merencanakan upaya tersebut.
Meski begitu, kesaksian Kim menceritakan hal yang berbeda.
"Di Korea Utara, terorisme adalah alat politik yang melindungi martabat tertinggi dari Kim Jong-il dan Kim Jong-Un," ujarnya.
"Itu merupakan hadiah untuk mendemonstrasikan kesetiaan penerusnya kepada pemimpin besar."
Ada lebih lagi yang datang.
Setahun kemudian pada 2010, kapal angkatan laut Korea Selatan, Cheonan, tenggelam setelah diserang oleh sebuah torpedo.
Nyawa 46 orang melayang, dan Pyongyang selalu menampik keterlibatannya.
Kemudian pada November tahun yang sama, lusinan peluru artileri Korea Utara menyerang pulau Yeonpyeong di Korea Selatan.