Ia melarikan diri untuk hidupnya pada 2014, dan sejak saat itu ia tinggal di Seoul dan bekerja untuk mata-mata Korea Selatan.
Ia menceritakan kepemimpinan elit Korea Utara putus asa mendapatkan uang dengan cara apapun, dari perdagangan obat terlarang sampai penjualan senjata ke Timur Tengah dan Afrika.
Ia mengatakan mengenai strategi di balik keputusan yang dibuat di Pyongyang, serangan rezim ke Korea Selatan, dan mengklaim jika jaringan mata-mata rahasia Korea Utara bisa mencapai seluruh dunia.
Memang klaimnya tidak bisa diverifikasi, tapi identitasnya berhasil diidentifikasi.
'Gugus tugas teroris'
Tahun-tahun terakhir Kim di unit mata-mata elit Korea Utara menawarkan beberapa cerita terkait karir awal Kim Jong-Un, pemimpin Korea Utara saat ini.
Kim Kuk-Sung menggambarkan Kim Jong-Un dulunya sebagai pria muda yang ingin membuktikan dirinya sebagai 'pejuang'.
Korea Utara membentuk agensi mata-mata baru bernama Biro Umum Pengintaian pada 2009, yaitu ketika Kim Jong-Un tumbuh untuk meneruskan tahta ayahnya, yang saat itu sudah sakit stroke.