Penulis
Intisari-Online.com -Anda perlu bersiap-siap untuk menyaksikan fenomena langit hujan meteor Draconid.
Hujan meteor ini, dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi Draco.
Hujan meteor Draconid berasal dari sisa debu komet 21P/Giacobini-Zinner yang mengorbit Matahari setiap 6,6 tahun sekali.
Sehingga, hujan meteor ini dikenal juga dengan nama Giancobinid.
Peneliti di Pusat Riset Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) BRIN, Andi Pangerang mengatakan, hujan meteor yang satu ini pernah menjadi hujan meteor spektakuler sepanjang sejarah.
Kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021), Andi mengatakan, "Meskipun hujan meteor ini sempat menjadi hujan meteor spektakuler sepanjang sejarah, sebagian besar pengamat langit menganggapnya sebagai salah satu hujan meteor yang kurang begitu menarik disaksikan."
Hujan meteor Draconid adalah hujan meteor yang terkenal dengan variasi intensitasnya dan di masa silam pernah memproduksi beberapa badai meteor, bahkan mendekati 1.000 meteor per jam.
Baca Juga: Malam Ini Ada Puncak Hujan Meteor, Jangan Sampai Anda Melewatkannya, Catat Waktu untuk Menontonnya
Hujan meteor Draconid merupakan hujan meteor yang telah aktif sejak tanggal 6 Oktober dan akan berlangsungg hingga tanggal 10 Oktober 2021 ini.
Namun, puncaknya terjadi pada hari ini, Jumat (8/10/2021) pada pukul 16.00 WIB, 17.00 Wita, 18.00 WIT.
Kendati puncaknya terjadi tepat pada pukul 16.00 WIB, tetapi Anda baru dapat mengamatinya 20 menit setelah Matahari terbenam atau saat senja bahari.
Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak awal senja bahari selama 3 jam dari arah utara-barat laut hingga barat laut dengan intensitas antara 4-6 meteor per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.
Namun, bagi pengamat di area perkotaan hanya akan menyaksikan antara 1-2 meteor per jam.
Andi berujar, "Ketampakan hujan meteor Draconid terbaik jika diamati dari belahan Bumi Utara."
Saat dihubungi terpisah, Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa ada kemungkinan intensitas hujan meteor Draconid periode Oktober 2021 ini akan ada sekitar 10 meteor per jam.
"Akan tetapi peluang intensitas lebih tinggi tetap terbuka," kata dia, Kamis (30/9/2021).
Hujan meteor Draconid ini relatif mudah diamati karena bertepatan dengan bulan baru, sehingga langit gelap.
Meteor-meteor Draconid memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 20 km/detik.
Hujan meteor ini bisa disaksikan sepanjang malam hingga terbitnya fajar esok hari, dan tidak membutuhkan alat bantu apapun, alias bisa disaksikan dengan mata telanjang.
Jadi, jangan sampai terlewat ya!