Penulis
Intisari-Online.com - Hari ini Selasa, 5 Oktober 2021 Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dikutip Tribunnews dari tni.mil.id, pelaksanaan upacara dalam rangka memperingati HUT ke-76 TNI 2021 akan diselenggarakan secara sederhana dan terbatas dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat di Istana Merdeka Jakarta.
Dalam upacara yang berlangsung secara sederhana tersebut jumlah personel yang bertugas juga dibatasi yakni hanya 28 personel.
Upacara peringatan HUT ke-76 TNI tahun 2021 juga dilaksanakan di seluruh satuan TNI baik yang sedang bertugas di dalam negeri maupun luar negeri secara daring.
Baca Juga: Begini Ternyata Urutan Pangkat TNI Mulai dari Kopral Sampai Jenderal, Apa Saja?
Dalam peringatan HUT TNI tahun 2021, TNI juga menggelar 112 Alutsista di sekitar Istana Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Masih dalam suasana HUT TNIke-76, masih ingatkah Anda denganseorang anggota TNI yang memutuskan pensiun dinisetelah bekerja selama 16 tahun lamanya?
Ya, dialah anggota TNI AD mantan Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/AVT yang memilih untuk pensiun dini sekitar tahun 2019 lalu.
Anggota TNI bernama Mayor Inf Sulaiman Hardiman memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya sebagai Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih.
Dilansir Grid.ID dari laman Instagram pribadinya, Mayor Inf Sulaiman saat itu tampak berpamitan dari jabatannya sebagai TNI Angkatan Darat.
Mayor Inf Sulaiman mengunggah foto dirinya beserta istri dan anaknya yang bertuliskan kata pamit.
Dari kolom keterangan unggahan tersebut juga tampak mengumumkan keputusannya untuk pensiun dini.
"Mohon diri dan pamit kami sekeluarga (Anak laki kami tdk ikut, anak2 sahabat saya ikut nimbrung)
16 tahun lebih berdinas di angkatan darat, inilah hari terakhir kami berdinas aktif," tulis @sulaiman_hardiman, Sabtu (1/5/2019).
Kemudian, Mayor Inf Sulaiman juga mengungkap kenangan dan pengalaman yang luar biasa, namun tidak menjelaskan alasan pensiun dini.
"Pengalaman yg luar biasa bersama saudara2 dan sahabat2 terbaik saya tentu banyak memberikan pembelajaran
Banyak yg bertanya mengapa kami pensiun dini, namun pertanyaan itu tdklah penting utk dijawab mengingat struktur berpikir setiap orang berbeda sehingga apapun pilihan bait utk menjelaskan hal itu, tdk dpt memuaskan dahaga kepo semua orang
Rasa hormat kami yg tulus dan terima kasih kepada para saudara2ku, para senior, dan TNI Angkatan Darat," pungkas @sulaiman_hardiman.
Mayor Inf Sulaiman yang pernah menjabat sebagai Danyonif RK 753/AVT juga memberikan pesan khusus untuk para Komandan Batalyon.
"Pesan utk para Komandan Batalyon
Jabatan Danyon adalah simbol kehormatan bagi setiap prajuritnya. Satu paket dgn tunggul/bendera batalyon, bedera perang, prestasi, sejarah & tradisi satuan
Danyon tdk akan pernah menjadi dirinya sendiri karena seperti apa tindak tanduk & pikirannya harus berlandaskan serta selaras dgn kehormatan satuan itu sendiri," tulis Mayor Inf Sulaiman.
Tak berhenti sampai di situ, Mayor Inf Sulaiman juga mengungkap tantangan yang bakal dihadapi pemilik jabatan Danyon.
"Engkau harus siap “dimusuhi” anggotamu karena mereka harus kau latih dgn keras agar tdk terjadi korban sia2.
Engkau harus siap “berdebat” dgn atasanmu karena engkau yg lebih tau kondisi prajurit dgn segala kekurangan & kelebihannya. Tdk ada satuan manapun yg benar2 ideal & terkadang ada atasan anda yg karena kesibukannya, tdk terlalu paham akan itu.
Dan tentunya engkau harus jagoan karena bila prajuritmu jagoan sejati, dia hanya akan loyal kepada jagoan sesungguhnya.
Singa tidak akan pernah loyal kepada domba, domba yg banyak gaya dan berisik pasti akan dimakan oleh singa," lanjutnya.
Tak cukup sampai di situ, Mayor Inf Sulaiman juga bakal dihadapkan dengan banyak tantangan berupa pelanggaran dan anggaran.
"Tantanganmu
PELANGGARAN
Bila prajurit di dlm wewenang komandomu, maka awasi dgn sebaik2nya & jaga kedisiplinannya, bertanggungjawablah bila mereka melakukan pelanggaran.
Jangan sakit hati saat kamu sudah total namun mereka masih ada yg melanggar, mereka masih belia dan baru lepas dari orang tuanya, bersabarlah...
Bila mereka melanggar tapi diluar wewenang komandomu, JANGAN MAU DIPERSALAHKAN. Jangan membiarkan orang yg tdk ksatria melepaskan tanggung jawabnya.
Di tempat prajuritmu di BPkan, Komandan setempat hanya mau menerima uang Kodal tetapi tdk melaksanakan Kodal dgn baik. Para pengecut itu bisanya cuci tangan & menyalahkan orang lain.
ANGGARAN
Budget anggaran selama 1 tahun kegiatan utk satuan tempur dgn jumlah prajurit 1.039 orang adalah Rp 3,6M.
Itu adalah uang yg sangat kecil, dihadapkan pada kehormatan dan martabat keluarga besarmu di kampung sana yg sangat tdk ternilai itu.
Jangan pernah tergoda, Danyon itu gak ngelirik apalagi tergoda ama uang receh.
Bila kamu berpikir uang 3,6M itu sangat besar dan tergoda utk “mengakali” nya lalu mengabaikan prajuritmu, KAMU adalah DANYON RECEHAN
Selamat berjuang sahabat2ku, kini nasib para prajurit dan keluarganya berada ditangan kalian. Jadilah DANYON yg TERHORMAT," pungkasnya.