Find Us On Social Media :

Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Kronologi dan Isi Teks Sumpah Pemuda

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 2 Oktober 2021 | 07:45 WIB

Sejarah Sumpah Pemuda tidak boleh dilupakan

Tujuan kongres yang dipimpin oleh Mohammad Tabrani (dari Jong Java) itu antara lain adalah membina pernumpulan pemuda yang tunggal.

Maksudnya, dari sanalah akan dimajukan faham persatuan dan kebangsaan.

Gila juga. Mengapa? Usia mereka kala itu 21-30 tahun.

Sehingga, predikat mereka memanglah benar-benar pemuda asli.

Kongres tersebut berisikan dan menyuarakan cita-cita persatuan Indonesia, tapi perumusannya belum jelas.

Kemudian pada 23 April 1927, sejumlah Jong berkumpul untuk membahas kembali.

Di sana berhasil dirumuskan dasar-dasar pikiran yang sama.

Baca Juga: Teks Sumpah Pemuda Asli, Dibawa dari Kongres Pemuda I ke Kongres Pemuda II, Bagian Ini yang Diubah

Antara lain ialah bahwa citacita Indonesia Merdeka harus menjadi cita-cita semua putra Indonesia.Pikiran-pikiran itu mengkristal, hingga muncul keinginan yang sama untuk membuat kongres pemuda yang kedua.

Susunan panitia kongres pun dibentuk.

Hari pertama kongres, dilangsungkan malam minggu, 27 Oktober dari pukul 19.30 hingga 23.30 di gedung Katholieke Jongenlingen Bond Waterloopein (belakang Katedral).

 

Hari kedua, dilakukan pagi hingga malam.

Pagi di Oost Java Bioscoop, Koningsplein Noord (Medan Merdeka Utara 14, sudah dibongkar).

Sementara malam hari digelar di Indonesische Clubgebouw.

Yang hadir dalam kongres kedua kali ini memang lebih banyak, sekitar 750 orang.

Adalah Sugondo Djojopuspito yang akhirnya membacakan rumusan keputusan kongres.

Suratkabar Pemoeda Soematra kemudian menyebar luaskan secara lengkap hasilnya.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Langkah Nyata Kumpulan Pemuda Idealis nan Utopis

Di tiap peringatan Hari Sumpah Pemuda, ikrar (demikianlah sebetulnya ia disebut) hingga berubah menjadi 'sumpah' itu berkumandang kembali.

Berikut teks Sumpah Pemuda 1928:

"Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

Begitulah sejarah sumpah pemuda terjadi, sehingga setiap tanggal 28 Oktober kita sebagai bangsa Indonesia harus memperingati tanpa melupakan sejarahnya. 

Baca Juga : Sumpah Pemuda 1928: Saat Para Pemuda Ganti Ikat Kepala Kedaerahan dengan Peci, Ini Tujuannya