Tak hanya Aidit, keluarganya juga menanggung nasib yang mengerikan termasuk istrinya.
Soetanti, sejak suaminya menjadi buronan, ia harus mengalami nasib tragis.
Kala malam detik-detik pemberontakan G30S dimulai, Soetanti sedang bertengkar dengan suaminya DN Aidit.
Soetanti ketika itu meminta Aidit tetap dirumah, dan tak mengikuti kemauan para penjemputnya.
Namun, Aidit bersikeras untuk pergi.
Aidit tak kunjung pulang, sehingga Soetanti mengambil tindakan.
Tiga hari setelahnya Soetanti nekat meninggalkan rumah dan tiga anak laki-lakinya.