Markson kemudian membandingkan eksperimen tersebut dengan pengujian tidak manusiawi yang dilakukan oleh Nazi dalam Perang Dunia 2.
Josef Mengele, yang dikenal sebagai Malaikat Maut, sering menguji para tahanan di Auschwitz.
Orang-orang Yahudi, tentara Soviet, orang cacat, dan anak-anak termasuk di antara mereka yang disiksa secara medis.
Wei juga menuduh bahwa eksperimen China telah dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Militer, yang merupakan sayap medis Tentara Pembebasan Rakyat.
Namun, saat ini aktivis hak asasi manusia China percaya bahwa Akademi Ilmu Pengetahuan Militer telah mengalihkan fokusnya untuk mempelajari perang nuklir dan perang kuman/bakteri.
"Ada 'peleton latihan' tentara yang terdiri dari pria muda yang kuat dan sehat yang makan makanan terbaik, untuk hasil eksperimen tubuh manusia," jelas Wei Jingsheng seperti dilansir dari express.co.uk pada Kamis (30/9/2021).
"Menggunakan sejumlah besar tentara sebagai kelinci percobaan di lapangan untuk penelitian medis militer adalah hal yang terkenal di China."