Intisari-Online.com - Konflik China vs Taiwan semakin memanas.
Malahan bisa saja konflik China vs Taiwan berakhir dengan perang.
Bagaimana tidak segerombolan jet China memasuki zona pertahanan udara Taiwan pada hari Kamis kemarin.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (25/9/2021), ada 19 jet China yang masukzona pertahanan udara Taiwan.
Di antaranya ada12 pesawat tempur J-16 dan dua pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan.
Karena dianggapmengkhawatirkan,Kementerian Pertahanan Taiwan terpaksamemperingatkan pesawat China yang terbang di langit negaranya itu.
Perkembangan yang mengkhawatirkan memaksa angkatan udara pulau itu untuk terbang ke langit untuk memperingatkan pesawat China, tambah kementerian itu.
Dengan hasil itu, maka diketahui sudah lebih dari 100 pesawat China yang telah berkelana ke wilayah udara Taiwan sepanjang tahun 2021 ini.
Beberapa hari sebelumnya, China jugamenerbangkan 10 jet tempur melintasi wilayah tersebut.
Hal itu karena konflik diSelat Taiwan memanas.
Diduga China terus meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dan menganggap pulau itu sebagai provinsi China yang bandel.
Untuk berjaga-jaga jika China menyerang, Taiwanmengumumkan peningkatan belanja militer senilai 8,7 miliar Dollar AS selama lima tahun ke depan.
Dorongan besar untuk anggaran pertahanan, termasuk dana untuk rudal baru, datang di belakang meningkatnya ketegangan dengan China.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan dana tambahan itu karena "ancaman berat dari musuh".
“KomunisChina terus berinvestasi besar-besaran dalam anggaran pertahanan nasional."
"Akibatnya kekuatan militernya telah berkembang pesat."
"Tidak heran mereka sering mengirim pesawat dan kapal untuk menyerang dan mengganggu laut dan wilayah udara kami."
"Dalam menghadapi ancaman berat dari musuh seperti itu, militer negara secara aktif terlibat dalam pembangunan militer dan pekerjaan persiapan dan sangat mendesak untuk mendapatkan senjata dan peralatan produksi massal yang matang dan cepat dalam waktu singkat."
Taiwan dan China berpisah selama perang saudara pada tahun 1949, tetapi China terus mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Partai Komunis China mengatakan Taiwan adalah bagian dari "satu-China" dan bukan negara yang terpisah.
Cengkeraman berkelanjutan atas Taiwan oleh Presiden China Xi Jinping telah membuat pulau itu sangat sulit untuk menjalin hubungan dengan komunitas internasional.
Pada hari Rabu, Taiwan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Tetapi China langsung mengirim pesawat pembom H-6, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.
Bahkan China juga mengancam negara lain jika ingin bekerja sama dengan Taiwan.“Kami dengan tegas menentang negara mana pun yang memiliki hubungan resmi dengan Taiwan," ungkapJuru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian.