Find Us On Social Media :

Sisakan Trauma, Begini Momen-momen Menjelang Eksekuti Mati Pemimpin Pemberontakan PKI Madiun 1948, Puluhan Warga Menggali Lubang Kubur

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 28 September 2021 | 07:15 WIB

Delegasi Indonesia dalam Perjanjian Renville. Dari kiri ke kanan: Johannes Latuharhary, Ali Sastroamidjojo, Agus Salim, Johannes Leimena, Setiadjit Soegondo, Amir Syarifuddin.

Salah satunya yakni pemimpin PKI, Musso, untuk melakukan pemberontakan di Madiun.

Rencananya tidak hanya Madiun saja, mereka berencana untuk menguasai daerah-daerah strategis seperti Madiun, Solo, dan juga Kediri.

Di Solo mereka merencanakan untuk menculik para tokoh di Solo dan kemudian dibunuh.

Selain itu, mereka juga berencana untuk mengadu domba TNI setempat.

Baca Juga: Akhir Peristiwa Pemberontakan PKI Madiun 1948, Amir Syarifuddin dan Para Tokoh Sayap Kiri Dijatuhi Hukuman Mati

Jalannya Pemberontakan

Hal pertama yang dilakukannya adalah dengan melakukan propaganda antipemerintahan.

Gerakan selanjutnya adalah aksi mogok kerja oleh kaum buruh.

Setelah itu mulai dilakukan penculikan dan pembunuhan tokoh-tokoh negara.

Baca Juga: Sejarah Latar Belakang dan Tujuan Pemberontakan PKI Madiun 1948