Find Us On Social Media :

Orang Seantero Dunia Boleh Bernapas Lega, 2 Bos Vaksin Covid-19 yang Dipercaya Paling Ampuh Ini Yakin Pandemi Bisa Berakhir Dalam Waktu Dekat, Intip Prediksi Waktunya

By Mentari DP, Senin, 27 September 2021 | 13:10 WIB

Pandemi virus corona.

Intisari-Online.com - Sudah hampir dua tahun lamanya kita menghadapi pandemi virus corona.

Dan hingga hari ini, belum ada tanda-tanda pandemi virus corona akan berakhir.

Walau begitu, dua CEO vaksin virus corona di dunia menyatakan kehidupan kita akan kembali normal pada tahun depan.

Baca Juga: Orang-orang Satu Indonesia Dijamin Sama Sekali Tidak Tahu, Sering Dibuang Ternyata Jaring Buah Punya Manfaat yang Tidak Terduga Ini, Nyesal Baru Tahu!

Yang pertama adalah CEO Pfizer Albert Bourla.

Kepada "This Week" ABC News pada Minggu (26/9/2021)CEO vaksin Prizer itu percaya kita akan kembali dalam hidup normal pada tahun depan.

Bahkan ketika varian baru Covid-19 kemungkinan akan terus muncul di seluruh dunia.

"Saya setuju bahwa dalam setahun kita akan dapat kembali ke kehidupan normal," kata Bourla.

"Tapi saya tidak berpikir ini berarti bahwa varian tidak akan terus datang."

"Dan saya tidak berpikir ini berarti kita harus dapat menjalani hidup kita tanpa vaksinasi."

Baca Juga: Misteri Hilangnya Pilot Pesawat yang Terbang di Atas Segitiga Bermuda, Sudah Dinyatakan Meninggal Tapi Keluarga Malah Dapat Pesan Darinya, 'Saya Masih Hidup'

 

Ada beberapa alasan mengapa Bourla percaya pandemi akan berakhir pada tahun depan.

Salah satunya karena tingginya penggunaan vaksin di seluruh dunia.

"Skenario yang paling mungkin bagi saya - karena virus ini tersebar di seluruh dunia - adalah kita akan terus melihat varian baru yang keluar."

"Tapi juga kita akan memiliki vaksin yang akan bertahan setidaknya satu tahun," katanya. 

 

Sama dengan Bourla, CEO Moderna Stephane Bancel juga mengatakan hal serupa.

Dilansir dari Reuters yang mengutip surat kabar Swiss, Neue Zuercher Zeitung, Bancel juga memperkirakan bahwa pandemi Covid-19 bisa berakhir dalam satu tahun dari sekarang.

Alasan mereka juga nyaris serupa.

Yaitu dosis vaksin akan tersedia untuk semua populasi di Bumi pada pertengahan tahun depan.

Bahkan booster harus tetap diusahakan sebisa mungkin, termasuk pemberian vaksin untuk bayi.

Memang masih banyak orang yang enggan menerima vaksin. Tapi tidak sedikit juga orang yang mau divaksin.

"Dengan cara ini kita akan berakhir dalam situasi yang mirip dengan flu."

"Atau Anda tidak melakukannya dan berisiko jatuh sakit dan bahkan mungkin berakhir di rumah sakit," ungkap Bancel.

Baca Juga: Pantas Saja Warga Afghanistan Ketakutan, Taliban Baru Saja Tembak Mati 4 Orang dan Menggantung Tubuh Mayat Mereka di Alun-alun, Sebut Itu Peringatan

 

 

Baik vaksin Pfizer dan Moderna sama-sama termasuk jenis vaksin virus corona yang dianggap ampuh melawan virus corona. Termasuk varian Delta.

Bancel menjelaskan bahwa saat ini Moderna sedang menguji jenis vaksin baru. Gunanya untuk melawan varian Delta yang terus meluas.

 

Jenis vaksin baru ini juga akan dijadikan dasar untuk booster.

Bukan cuma itu, Moderna juga disebut sedang menguji jenis vaksin lain.

Tujuannya untuk bersiap melawan varian Delta plus Beta yang diyakini para ilmuwan akan muncul.

Vaksin Pfizer juga sama.

Jenis vaksin ini sudah tersedia versi booster bagi jutaan orang Amerika Serikat (AS) yang memenuhi syarat.

Bahkan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS mengizinkan booster Pfizer untuk orang berusia 65 tahun ke atas dan orang lain yang berisiko tinggi terkena Covid-19 parah.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Negara Adidaya, Ternyata Utang Amerika Tembus Rp400.000 Triliun, Terancam Tak Bisa Bayar Utang Hingga Kondisi Ekonominya Bisa Runtuh