Mereka Adalah Kembar Identik Tertua di Dunia Berasal dari Jepang, Usianya Hingga 107 Tahun, Rupanya Ini Rahasia Mereka Hingga Miliki Umur Panjang

K. Tatik Wardayati

Penulis

Umeno Sumiyama (kiri) and Koume Kodama (kanan) bersama sertifikat rekor mereka dari Guinnes Book of Record

Intisari-Online.com – Tanggal 1 September yang lalu, kedua wanita ini, Umeno Sumiyama dan Koume Kodama, berusia 107 tahun 300 hari.

Mereka memecahkan rekor kembar identik teruta di dunia yang masih hidup.

Beberapa saudara kembar identik Jepang juga pernah hidup di masa lalu.

Seperti yang dilaporkan Mari Yamaguchi untuk AP, Sumiyama dan Kodama lahir di pulau Shodoshima di Jepang barat pada 5 November 1913.

Baca Juga: Sampai Disebut Desa Orang Kembar, Inilah Desa Jonggrangan yang Punya Puluhan Pasang Orang Kembar Identik, Apa Pemicunya?

Mereka merupakan anak ketiga dan keempat dari 11 bersaudara.

Sebelumnya, Kin Narita dan Gin Kanie, juga kembar perempuan dari Jepang, yang menyandang gelar kembar identik tertua yang masih hidup.

Pada saat kematian Narita pada Januari 2000, pasangan itu berusia 107 tahun dan 175 hari.

Kanie sendiri meninggal pada bulan Maret berikutnya, pada usia 108.

Baca Juga: Sama-sama Idap Tumor Payudara, Kembar Identik Ini Temukan Fakta Mengejutkan tentang Mutasi Gen yang Mereka Warisi

Menurut pernyataan dari Guinnes World Records, melansir Smithsonianmag, yang mengesahkan saudara kandung bulan ini, si kembar menghadapi intimidasi karena stigma budaya terhadap anak-anak dari banyakkelahiran.

Namun, kedua wanita itu ramah dan optimis, kenang anggota keluarga mereka.

Sumiyama dikenal sebagai wanita yang lebih kuat, sedangkan Kodama dianggap lebih santun.

Kedua saudara itu berpisah setelah sekolah dasar.

Kodama pergi ke Oita, sebuah kota di pulau utama selatan Jepang Kyushu, untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Dia menetap di Kyushu dan menikah.

Sementara, Sumiyama tetap di kampung halaman mereka dan kemudian memulai keluarganya sendiri di tempat ini pula.

Sumiyama dan Kodama mengalami banyak peristiwa penting di abad ke-20, termasuk pandemi influenza 1918 dan dua perang dunia.

Menjelang akhir Perang Dunia Kedua, Sumiyama harus meninggalkan rumahnya, karena tentara sedang membangun tempat perlindungan serangan udara di gunung di belakangnya.

Baca Juga: Zaskia Sungkar dan Irwansyah Ingin Punya Anak Kembar: Bisakah Kita Punya Anak Kembar Jika Tidak Punya Keturunan Kembar?

Karena si kembar tinggal terpisah lebih dari 300 km, sulit bagi mereka untuk sering bertemu, mereka sering bertemu di pesta pernikahan dan pemakaman.

Namun, setelah mereka berusia 70 tahun, mereka bersatu kembali untuk sejumlah ziarah Buddhis, termasuk rute ziarah Shikoku 88 perhentian.

Mereka sering bercanda tentang hidup lebih lama dari pemegang rekor sebelumnya, yang dengan penuh kasih disebut sebagai "Kin-san" dan "Gin-san."

Pada ulang tahun ke-99 Sumiyama dan Kodama, mereka melihat foto Narita dan Kanie dan tertawa berkata, "Saya pikir kami terlihat lebih muda."

Saudara kembar yang telah meninggal itu rupanya terkenal di akhir tahun 1990-an karen ausia dan selera humor mereka.

Menurut kementerian kesehatan dan kesejahteraan Jepang, sekitar 29 persen dari 125 juta penduduk negara itu berusia 65 tahun atau lebih.

Dari warga lanjut usia ini, 86.510 adalah centenarian, setengahnya berusia 100 tahun ini.

Kedua pasangan kembar ini bukan satu-satunya orang Jepang yang memecahkan rekor dunia terkait usia.

Kane Tanaka, yang merayakan ulang tahunnya yang ke 118 pada bulan Januari, adalah orang tertua yang masih hidup di dunia, sementara Jiroemon Kimura, yang meninggal pada tahun 2013 pada usia 116 tahun dan 54 hari, adalah pria tertua yang terverifikasi dalam sejarah.

Baca Juga: Dulu Peluang Hidupnya Hanya 5%, Sekarang Begini Perkembangan Bayi Kembar Ini

Jumlah supercentenarians Jepang yang tinggi, atau orang di atas 110, berutang umur panjang mereka sebagian karena tradisi dan kebiasaan kuliner negara yang sehat.

Tetapi seperti yang ditunjukkan Rachel Nuwer untuk majalah Smithsonian pada tahun 2014, Jepang juga telah menyimpan catatan kelahiran yang teliti selama lebih dari satu abad, sehingga lebih mudah untuk mengautentikasi klaim usia.

Negara-negara lain, seperti Cina dan India, baru mulai memelihara dokumentasi terperinci seperti itu pada awal 1900-an.

Guinness mengirimkan sertifikat yang memverifikasi rekor baru Sumiyama dan Kodama ke panti jompo terpisah tempat mereka sekarang tinggal.

Karena kondisi mentalnya yang menurun, Kodama tidak dapat memahami arti penting dari sertifikat tersebut, tetapi Sumiyama menerima miliknya dengan air mata kebahagiaan.

Baca Juga: Ketika Kembar Identik Menikah Dengan Kembar Identik Lainnya, Bagaimana Anak Mereka Nanti?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait