Semaun menjadi ketua dalam partai tersebut, dibantu Darsono sebagai wakil.
Semaun sendiri merupakan salah satu tokoh penting dalam sebuah organisasi bernama Sarekat Islam.
Kemudian pada kongres Komintern kelima tahun 1924, nama organisasi ini kembali diubah, yaitu menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada tahun 1948, Pemberontakan PKI Madiun terjadi karena dilatarbelakangi oleh jatuhnya Kabinet Amir Syafruddin yang tidak lagi didukung setelah kesepakatan Perjanjian Renville pada 1948.
Meski begitu, terjadinya pemberontakan tersebut tidak menyurutkan dukungan bagi PKI.
Bahkan pada pemilu 1955, PKI menduduki tempat keempat dengan perolehan 16 persen dari keseluruhan suara yang ada.
Namun, partai ini menemui akhirnya usai terjadinya peristiwa bersejarah Indonesia lainnya, tak lain Peristiwa G30S.
Presiden Soekarno sempat berusaha untuk meyakinkan bahwa PKI tidak terlibat sebagai partai dalam kejadian tersebut, tetapi Partai ini pada akhirnya tetap dilarang dan dibubarkan.
Profil Henk Sneevliet, Pendiri PKI
Sosok yang dikenal membawa ideologi sosialis ke Indonesia ini lahir di Belanda pada tahun 1883.
Ia dilahirkan dari latar belakang keluarga yang miskin.
Setelah menamatkan sekolahnya, ia bekerja di industri kereta api di Zutphen, Belanda.
Terjun disebuah industri membuat dirinya mengenal tentang lingkungan dan bagaiamana orang-orang buruh itu menjalani kehidupannya.