Find Us On Social Media :

Sampai Dicaci-Maki Perwira Senior, Kini Terungkap Nekatnya AU Indonesia selama Puncak Krisis Timor Leste 1999, Sudah Ambil Posisi 'Dogfight' Melawan Jet Tempur Australia

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 18 September 2021 | 13:01 WIB

Sepasang A-4E Skyhawk TNI AU sedang berpatroli.

Intisari-Online.com - Peristiwa ini terjadi pada 16 September 1999 dan berpotensi terjadi pertempuran udara yang mematikan antara jet tempur F/A-18 Hornet Australia dan pesawat tempur ringan British Aerospace Hawk yang diterbangkan oleh seorang pilot Angkatan Udara Indonesia.

Berdasarkan keterangan pilot Hawk Indonesia, Henri Alfiandi, di situs Mylesat Indonesia, ini terjadi pada puncak krisis Timor Timur 1999.

Tepatnya ketika kekerasan meletus di bagian timur pulau Timor, bekas jajahan Portugis, setelah memilih kemerdekaan dari Indonesia.

Militer Indonesia telah menduduki Timor Timur selama 24 tahun sebelumnya.

Setelah pemungutan suara kemerdekaan pada bulan Agustus 1999, milisi pro-Jakarta, yang didukung oleh pasukan keamanan Indonesia, meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil Timor.

Baca Juga: Sok Suci Pakai Dalih Lingkungan Demi Puaskan Nafsu Mengeruk Bumi Sampai ke Keraknya, Perusahaan Australia Siap Kuras Minyak Timor Leste Hingga Tandas, Aktivis pun Meledeknya

Dengan 2.600 orang tewas dalam periode tiga minggu, dan ribuan lainnya mengungsi, kekhawatiran internasional mulai meningkat.

Angkatan Udara Indonesia seolah-olah ditugaskan untuk menutupi penarikan pasukan Indonesia dari Timor Timur.

Tetapi dengan pengerahan jet tempur ke Timor Barat dan kelompok tugas Angkatan Laut Indonesia yang berpatroli di perairan Timor Timur, Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir Indonesia akan balas dendam dengan melakukan intervensi militer.

Henri mengenang saat-saat dia menerbangkan A-4 Skyhawk, dalam operasi anti-gerilya di Timor Timur.

“Itu adalah hari-hari Top Gun dan saya terbang dengan A-4, tidak mau kalah dengan F-16,” renung Henri.

Baca Juga: Presiden Timor Leste Saat Ini, Sepak Terjangnya Hadapi Pasukan Indonesia hingga Duduk di Kursi Nomor Satu