Penulis
Intisari-Online.com - Konflik China vs Taiwan tidak pernah ada habisnya.
Apalagi konflikChina vs Taiwan memang tidak jelas kapan pastinya.
China menganggap Taiwan masih salah satu provinsi mereka.
Namun sejak puluhan dekade lalu, Taiwan sudah menyatakan diri sebagai negara merdeka.
Nah, karena Taiwan tidak menyerah, China pun mulai menyerang Taiwan.
Untuk berjaga-jaga seandainya China menyerang, tentara Taiwan telah mensimulasikan latihan pertahanandarisenjata biologis selama latihan Han Kuang ke-37.
Latihan itu melibatkan sejumlah prosedur pembersihan termasuk menyiram kendaraan yang berpotensi terkena dampak.
Menurut Newsweek seperti mengutip dariexpress.co.uk pada Jumat (17/9/2021), latihan sedang berlangsung di seluruh Taiwan serta di Selat Taiwan.
Itu menjadi latihan militer tahunan terbesar di negara itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukan tentara telah dilatih dalam dekontaminasi selama latihan serangan senjata biologis.
Menurut Militer Pertahanan Taiwan, polisi militer mereka mensimulasikan serangan terhadap infrastruktur penting dengan latihan pertahanan yang berlangsung di sepanjang muara Sungai Tamsui.
Latihan simulasi itu dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa China telah menghabiskan puluhan tahun untuk meneliti senjata biologis.
Dan mungkin sudah memiliki “bom bakteri” yang mematikan menggunakan persediaan antraks dan virus corona mereka.
Latihan tembakan langsung tahunan Han Kaung juga melibatkan Pejuang Pertahanan Pribumi buatan Taiwan, F-16V buatan AS, Mirage 2000-5 buatan Prancis dan pesawat peringatan dini E-2K.
Mereka mendarat di jalan raya yang terletak di dekat ladang di Jiadong, untuk mensimulasikan apa yang akan terjadi jika pangkalan udara mereka menjadi sasaran pasukan musuh.
Latihan itu juga dilakukan setelah dokumen AS menunjukkan komandan Tentara Pembebasan Rakyat percaya bahwa konflik di masa depan dapat diperangi dengan menggunakan senjata biologis.
Pada bulan April, pejabat departemen luar negeri Amerika Serikat (AS) menjelaskan tentang kemungkinan "ancaman biologis" dari Beijing.
Dalam laporan sebagian rahasia mereka, AS memperingatkan dugaan sejarah China dengansenjata biologis.
Termasuk risin yang dipersenjatai, racun botulinum, dan agen penyebab antraks, kolera, wabah, dan tularemia.
Perselisihan China dengan Taiwan berasal dari klaim bahwa negara itu adalah bagian dari wilayah kedaulatan China.
Padahal klaim yang dibantah keras oleh pulau yang diperintah secara demokratis itu.
Presiden China Xi Jinping telah menyatakan tujuannya untuk mencaplok pulau itu dengan menyarankan tidak ada ruang untuk segala bentuk kemerdekaan Taiwan.
Dr Nick Bisley, dari La Trobe University di Australia mengatakan pesan Presiden Xi Jinping sudah jelas.
Bahwa China tidak akan pernah menerima kemerdekaan Taiwan.