Find Us On Social Media :

Benar-benar Tak Tahu Malu, Manfaatkan 14 Juta Warga Afghanistan yang Terancam Kelaparan, Taliban Dapat Rp17 Triliun Dana Bantuan, Tapi Malah Minta Lebih ke Amerika

By Mentari DP, Rabu, 15 September 2021 | 10:30 WIB

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

"Rakyat Afghanistan tidak boleh ditinggalkan," kata Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, yang negaranya memiliki hubungan dekat dengan Taliban.

Baik China dan Rusia mengatakan beban utama untuk membantu Afghanistan keluar dari krisis harus berada di negara-negara Barat.

"AS dan sekutunya memiliki kewajiban yang lebih besar untuk memberikan bantuan ekonomi, kemanusiaan dan mata pencaharian," kata Chen Xu, duta besar China untuk PBB di Jenewa.

Amerika Serikat (AS) sendiri menjanjikan bantuan kemanusiaan baru senilai 64 juta Dollar AS pada konferensi tersebut.

Sementara Norwegia menjanjikan tambahan 11,5 juta Dollar AS.

Sejak pengambilalihan Taliban, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional telah menghentikan akses Afghanistan ke pendanaan.

Sementara AS juga telah membekukan uang tunai yang disimpan dalam cadangannya untuk Kabul.

Itu semua dilakukan karena ada kekhawatiran kembalinya pemerintahan brutal yang menjadi ciri rezim Taliban pertama dari tahun 1996 hingga 2001.

Oleh karenanya, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Taliban harus benar-benar transparan dalam menggunakan uang dana bantuan tersebut.

"Tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan di dalam Afghanistan tanpa melibatkan otoritas de facto," kata Sekjen PBB kepada para menteri yang menghadiri pembicaraan Jenewa.

Baca Juga: Dimusuhi Satu Dunia, Taliban Sekuat Tenaga Cari Sekutu Lain Selain China, Sebut Mau Kerja Sama dengan Negara Manapun Termasuk Amerika, Hanya 1 Negara Ini yang Mereka Musuhi