Bak Senjata Makan Tuan, Saat Kasus Covid-19 di Tanah Air Turun, Kasus di China Malah Meningkat Lebih dari 2 Kali Lipat, Negara Lain Juga Dihantam Gelombang Ketiga

Mentari DP

Penulis

Lonjakan kasus virus corona di Indonesia.
Lonjakan kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Lonjakan kasus virus corona di Indonesia semakin menurun.

Sempat menjadi negara dengan kasus harian tertinggi di dunia dengan lebih dari 52.000 kasus per hari, lonjakan kasus virus corona di Indonesia mulai menurun dari hari ke hari.

PerSelasa (14/9/2021), pemerintah melaporkan adanya4.128 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Amerika Tidak Bisa Berbohong Lagi, DokumenBocor Ungkap Rupanya Amerika Danai Penelitian Virus Corona di Laboratorium Wuhan, Sudah Sejak 2014!

Dengan data itu, makatotal pasien Covid-19 di Tanah Air berjumlah 4.174.216 orang.

Sementara penambahan kasus baru itu tersebar di 34 provinsi.

Namun Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus terbanyak dengan 497 kasus baru.

Disusul Jawa Tengah dengan 339 kasus, dan Jawa Barat dengan 318 kasus.

Kabar baik lainnya,kasus sembuh Covid-19 bertambah 11.246.

Sementara ada penambahan 250 kasus kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Ada WacanaVaksin Booster Berbayar, TernyataTidak Semua Orang Membutuhkan VaksinBooster,Ahli Sebut Kita Salah Kaprah Soal Vaksin Ini

Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 139.415 orang.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengapresiasi penurunan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Sebab, menurut Wiku, ketikakasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan, justrunegara-negara lain sedang menghadapi gelombang ketiga Covid-19.

Wiku membandingkan Indonesia dengan sejumlahyang mengalami lonjakan kasus Covid-19 berbarengan pada Januari 2021 kemarin.

MisalnyaMalaysia, Amerika Serikat dan Jepang.

"Ketika Indonesia mengalami puncak kasus kedua di Juli lalu, justru negara-negara lainnya dan dunia tidak mengalami kenaikan."

"Pada September ini, kasus di RI terus melandai, sedangkan kasus dunia mengalami third wave atau puncak ketiga," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (14/9/2021).

Oleh karenanya Wiku mengapresiasi semua lini yang bekerja kerasmenghadapi lonjakan kasusvirus corona di Indonesia.

Khususnya kepada tenaga kesehatan yang bekerja siang dan malam.

"Saya berterimakasih kepada seluruh nakes yang tidak kenal lelah menangani pasien."

"Serta seluruh masyarakat Indonesia atas kerjasama yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Baru 8 Bulan Menjabat Sebagai Presiden Amerika, Kesabaran Joe BidenMulai Habis, Mendadak Malah Menyatakan Perang Terhadap 80 JutaRakyatnya Sendiri, Ada Apa?

Tapi Wiku mengingatkan bahwa pandemi belum usai. Dia tetap meminta seluruh pihak menjaga protokol kesehatan.

Sementara pemerintah akan meningkatkanvaksinasi dan pemeriksaan (testing), serta pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment).

Sebab Wiku tidak mau Indonesia mengalami apa yang sedang terjadi di China.

Negara di mana kasus virus corona pertama kali ditemukan itu melaporkan peningkatan kasus lokal.

Kasus virus corona di China meningkat lebih dari dua kali lipat di provinsi tenggara China, Fujian pada Selasa (14/9/2021).

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, 59 kasus baru yang ditularkan secara lokal dilaporkan pada 13 September, naik dari 22 infeksi sehari sebelumnya.

Hanya dalam empat hari, total 102 infeksi komunitas telah dilaporkan di tiga kota Fujian, termasuk Xiamen, pusat wisata dan transportasi dengan populasi 5 juta orang.

Hal ini mendorong pemerintah segera meluncurkan langkah-langkah termasuk pembatasan perjalanan untuk menghentikan penyebaran virus.

Baca Juga: Warga Satu Indonesia Boleh Bernapas Lega, SempatPecahkan Rekor Kasus Harian Covid-19 Tertinggi di Dunia, Kini Hanya Tersisa 5 Zona Merah di Indonesia, di Mana Saja?

Artikel Terkait