Sayangnya, laporan yang "mengindikasikan" keberedaan demam babi Afrika di Korea Utara tersebut tak pernah bisa ditindaklanjuti.
Namun, yang jelas, laporan yang secara tak sengaja mengungkap keberadaan virus tersebut juga membuat rakyat Korea Utara diambang kelaparan dan kekurangan gizi.
Sebab, pemusnahan babi-babi terinfeksi tersebut pada akhirnya memperburuk kondisi kelaparan yang sudah melanda Korea Utara.
Bahkan, laporan PBB menyebut Sekitar 40% dari populasi, atau 10,1 juta orang, diperkirakan rawan pangan dan sangat membutuhkan bantuan pangan.