Penulis
Intisari-online.com - Saat ini vaksin memang masih menjadi andalan untuk mengatasi Covid-19.
Namun, siapa sangka bak sekali dayung dua pulau terlampaui, vaksin Covid-19 ternyata memiliki manfaat mengejutkan.
Pasalnya, dalam penelitian terbaru vaksin Covid-19 ternyata memiliki peluang untuk mengobati penyakit yang hingga kini belum ada obatnya ini.
Menurut Reuters, Senin (6/9/21), melaporkan bahwa para ahli di Inggris telah menemukan bahwa vaksin melawan Covid-19 yang dibuat di negara itu, vaksin AstraZeneca, dapat berfungsi sebagai pengobatan kanker.
Seperti kita tahu kanker adalah sebuah penyakit yang belum ditemukan obatnya, penderita kanker biasanya hanya melakukan terapi untuk meminimalisir penyakitnya.
Para ahli di Jenner Institute for Vaccine Research dan University of Oxford's Ludwig Institute for Cancer Research telah membuat beberapa perubahan pada proses transplantasi antibodi Covid--19 untuk menciptakan alat pengobatan kanker baru.
Oleh karena itu, para ahli menggunakan vektor dari vaksin AstraZeneca untuk mengirimkan kode genetik yang mendorong tubuh untuk menargetkan dua protein yang ada di permukaan sel kanker.
Kemudian, vaksin akan membantu tubuh menciptakan respons yang kuat dengan sel T.
Sejenis sel darah putih dari garis limfosit yang berperan penting dalam respons sistem kekebalan tubuh.
Sel T ini dapat menemukan sel kanker dan kemudian dirangsang untuk menghancurkannya, membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker.
Sejauh ini, perubahan ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba hewan, menggunakan pengobatan kanker baru yang terdiri dari dua dosis vaksin AstraZeneca.
Peneliti Inggris lebih lanjut mengungkapkan bahwa vaksin yang dimodifikasi siap untuk uji coba pada manusia tahun ini.
Sebelumnya, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa vaksin itu mampu mengurangi ukuran tumor dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup kanker.
Menurut Reuters, fase pertama uji coba akan fokus pada 80 orang dengan kanker paru-paru non-sel kecil.
"Vaksin baru ini berpotensi merevolusi pengobatan kanker," kata direktur Jenner Institute Adrian Hill.
"Sementara para ahli kesehatan dunia terburu-buru mengembangkan vaksin melawan COVID-19, kami telah melihat perkembangan teknik yang efektif untuk mengobati dan merespons penyakit lain, termasuk kanker," kata Hill.
Direktur Jenner Institute mengatakan temuan baru mereka termasuk menggunakan sistem kekebalan yang dibangun oleh vaksin untuk melawan tumor, pengobatan yang menjanjikan untuk banyak kanker di kemudian hari.
Studi ini kemudian diterbitkan dalam Journal of Cancer Immunotherapy pada 3 September, lapor Reuters.