Penulis
Intisari-Online.com – Tentara Nazi membangun tempat perlindungan selama pendudukan Jerman di Alderney, sebuah pulau di Selat Inggris.
Melansir dari BBC News, penggalian di Kepulauan Channel, Alderney, telah mengungkapkan sebuah bunker Nazi yang dibangun di dalam reruntuhan biara, menjadi salah satu benteng Romawi yang paling terpelihara dengan baik di Kepulauan Inggris.
Tentara Jerman menciptakan tempat perlindungan selama pendudukan Nazi di Kepulauan Channel, sebuah kepulauan di lepas pantai Normandia, Prancis.
Mulai Juni 1940 hingga Mei 1945, pendudukan tersebut merupakan satu-satunya perampasan Jerman yang berhasil atas wilayah Inggris selama Perang Dunia 2.
Jason Monaghan, seorang arkeolog, mengatakan kepada BBC News, bahwa pasukan Nazi menempatkan benteng yang baru digali itu ‘tepat di dalam’ dinding biara setebal 3,05 meter.
Relawan dari Dig Alderney, sebuah organisasi amal yang mendukung penelitian arkeologi di pulau itu, membantu penggalian tersebut.
Para arkeolog itu menemukan serangkaian bangunan, saluran air, dan dinding misteri yang salig berpotongan.
Tiga lantai yang saling bertumpukan dan mereka sedang mencoba menguraikan berasal dari era apa yang mereka hadapi sekarang ini.
Menghadap Teluk Longis, biaranya biarawati ini telah digunakan hampir terus menerus selama sekitar 1.700 tahun, lapor Aaron Carpenter untuk Bailiwick Express.
Menulis untuk Current Archaeology pada tahun 2011, Monaghan mencatat bahwa orang Romawi membangun pos militer menjelang akhir abad keempat M, ketika kontrol kekaisaran atas Inggris melemah.
Mereka melengkapi benteng dengan mekanisme pertahanan mutakhir, termasuk krenelasi benteng.
Dimulai pada 1930-an, penggalian di situs tersebut, tetapi gagal memberikan bukti pasti tentang usia benteng hingga saat ini.
Ketika itu, Monaghan dan tim baru saja mengidentifikasi reruntuhan menara di tengah benteng, serta tembok dan gerbang era Romawi.
Hal yang indah tentang benteng di dalam biara ini adalah sebuah benteng, menjaga teluk, memiliki tembok, dan memiliki menara.
Penduduk setempat memperbaiki kerusakan pada dinding benteng era Romawi, selain membangun sejumlah bangunan baru, selama periode akhir abad pertengahan, ketika situs tersebut berfungsi sebagai kediaman gubernur Alderney.
Menurut Bailiwick Express, Angkatan Darat Inggris menghancurkan banyak konstruksi era Tudor ini pada tahun 1793, lalu menggantikannya dengan barak dan bangunan militer lainnya.
Selain menggali bunker Nazi, tim Dig Alderney menyelidiki “ruang berjemur”, satu-satunya area benteng yang tidak tersentuh selama pendudukan Jerman, catat Richard Heath untuk Jersey Evening Post.
Bagian ini dianggap menyimpan petunjuk tentang sejarah situs tersebut setelah kepergian orang Romawi.
Area menarik lainnya termasuk bangunan persegi yang kemungkinan berasal dari periode Victoria dan struktur "misteri" yang digambarkan sebagai reruntuhan pada peta tahun 1739.
Sekitar tahun 1906, bangunan-bangunan itu diubah untuk digunakan oleh keluarga militer dan benteng-benteng sebelumnya dikubur.
Kemudian Jerman secara ekstensif memperkuat situs itu, selama masa pendudukan mereka.
Menurut Monaghan, ada banyak tambahan saluran air dan utilitas abad ke-20 dan banyak hal yang harus dipisahkan di bawah permukaan.
Mereka tidak tahu apakah itu, namun kenyataannya adalah sebuah biara.
Selama Perang Dunia 2, Jerman mengubah Alderney menjadi pangkalan yang dijaga ketat dengan bunker, dinding anti-tank, dan terowongan.
Sylt, salah satu dari dua kamp konsentrasi Nazi di pulau yang dievakuasi, sebagian besar dilupakan setelah perang.
Tetapi tahun 2020, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity menawarkan pandangan baru tentang perkembangan kamp, serta perlakuan penyiksaan yang dialami oleh para tahanannya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari